search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Guru SD Minum Alkohol Saat mengajar di Kelas
Kamis, 22 April 2021, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Seorang Guru SD Minum Alkohol Saat mengajar di Kelas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang guru SD di Prefektur Okinawa, Jepang dihukum potong gaji selama 3 bulan karena ketahuan minum alkohol di kelas. Menyadur Japan Today Kamis (22/04), sekolah di Jepang terkenal dengan disiplin tinggi, salah satunya dilarang minum selama jam pelajaran.

Bukan hanya berlaku untuk siswa, hal yang sama juga harus diterapkan oleh guru, mengingat mereka harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.

Sayangnya, ada seorang guru senior yang justru melanggar aturan ini ketika mengajar di kelas. Bukan hanya minuman biasa, guru ini ternyata menyesap 'chu-hai', salah satu minuman keras populer di Jepang.

Chu-hai atau yang kerap diterjemahkan sebagai 'Chu-hi' adalah gabungan shochu, minuman keras suling dengan air berkarbonasi rasa jus buah. Dalam satu kalengnya, 'Chu-hi' bisa mengandung alkohol sebanyak 12 persen.

Sementara itu, guru 51 tahun ini dilaporkan sudah dua kali minum alkohol, pertama pada 22 dan yang kedua tanggal 26 Februari, saat para siswa mengerjakan tugas individu.

Seorang siswa di kelas ada yang mengenali kaleng minuman keras tersebut dan melaporkannya pada guru lain pada tanggal 26 Februari. Pada staf, guru itu mengaku minum alkohol di kelas dan mengungkapkan penyesalannya.

Ia mengatakan "meminumnya secara spontan".

Dewan Pendidikan Prefektur Okinawa mengatakan bahwa guru itu telah didisiplinkan dengan pengurangan gaji sepuluh persen selama tiga bulan, sesuai dengan Undang-Undang Pelayanan Publik Lokal.

Kepala dewan pendidikan prefektur meminta maaf atas tindakan guru tersebut. Ia mengatakan itu adalah perilaku yang tidak benar bagi seorang pegawai negeri dalam sistem pendidikan.

Dia juga mengatakan dewan akan berusaha untuk memulihkan kepercayaan dan mencegah terulangnya kejadian yang sama dengan memperketat tindakan disipliner untuk sta.

Memulihkan kepercayaan seharusnya menjadi prioritas utama bagi dewan pendidikan di seluruh Jepang saat ini, mengingat guru sekolah dasar lain di Jepang baru-baru ini didisiplinkan karena menyembunyikan sepatu siswa dan menulis kata "mati" di barang-barang mereka.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami