Siswi SMP Berkelahi Gara-gara Saling Tatap, LPA Turun Tangan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Adegan perkelahian dua siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, viral di medsos.
Perkelahian yang diduga karena saling tatap dan terjadi sepulang dari sekolah itu disaksikan dan direkam oleh siswi lainnya. Ketua LPA Kota Mataram Joko Jumadi menjelaskan, terkait perkelahian dua siswi tersebut, timnya sudah turun memediasi.
Tapi salah seorang orang tua masih belum menerima dan ingin membawanya ke ranah hukum.
”Tapi sebenarnya kita mau mediasi, tapi korban belum mau datang, kita coba lagi besoklah,” kata Joko Jumadi, Selasa (15/6).
Berdasarkan data yang didapatkan LPA, Joko mengakui perkelahian awalnya disebabkan mereka saling lihat saja. ”Kemudian di luar terjadi perkelahian,” katanya.
LPA akan mendorong supaya persoalan tersebut diselesaikan secara baik-baik. Tidak sampai dibawa ke ranah hukum.
”Kami minta difasilitasi sekolah, kami nanti bantu proses pemulihannya. Pokoknya jangan sampai berproses hukum,” harapnya.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, dua orang pelajar perempuan menggunakan seragam pramuka berkelahi satu lawan satu. Keduanya saling jambak hingga berguling-guling di tanah.
Tapi di tengah perkelahian, salah seorang teman siswi ikut menjambak rambut lawan temannya. Sehingga perkelahian menjadi tidak seimbang. Suara teriakan saling memaki dengan bahasa kasar pun terdengar.
Siswi lainnya di lokasi tersebut berusaha melerai. Tapi upaya itu gagal, karena keduanya masih bersikeras saling jambak. Salah seorang siswi terdengar berteriak tapi perkelahian berlanjut. Terlihat keduanya sama-sama meringis kesakitan.
Diperkirakan perkelahian terjadi Sabtu (12/6), saat para siswi pulang sekolah. Perkelahian tersebut melibatkan siswi kelas VII dan kelas VIII. Penyebab perkelahian pun karena persoalan sepele. Mereka awalnya hanya saling tatap.
Salah seorang dari siswi tersebut tersinggung kemudian saling tantang. Sampai terjadi perkelahian. Atas kejadian tersebut, orang tua salah satu siswi keberatan dan hendak melaporkan ke polisi. Upaya mediasi saat ini tengah diupayakan pihak sekolah bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Lalu Fatwir Uzali membenarkan, para siswi yang berkelahi tersebut merupakan pelajar SMPN 9 Mataram.
”Sekarang ini sedang ditangani pihak sekolah dan LPA Mataram,” katanya, Senin (14/6).
Dia sudah meminta kepala sekolah untuk menyelesaikan persoalan tersebut. ”Supaya diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya.
Pihaknya tidak tahu apa penyebab pasti perkelahian tersebut. Phaknya meminta sekolah dan guru selaku pembina anak-anak tersebut menyelesaikan secara baik-baik.
”Sudah ada dari kepala lingkungan, Babinsa, Babinkamtibmas, dan LPA yang membantu menyelesaikan,” ujarnya.
Fatwir berharap penyelesaikan persoalan tersebut tidak menimbulkan masalah baru. ”Namanya juga ini anak remaja,” katanya.
Meski bentuk kenakalan remaja, namun pemerintah dan sekolah berkomitmen untuk menyelesaikan supaya.
Kita bersama-sama mendidik anak-anak ini, bahwa yang namanya berseteru, berkelahi itu tidak baik,” katanya. Fatwir mengimbau para pelajar tidak berkelahi. Jika ada masalah, maka diselesaikan secara baik-baik. “Jangan pakai kekerasan atau berkelahi,” katanya.
Bila ada persoalan bisa diselesaikan dengan guru Bimbingan Konseling dan guru kelas. Mereka bisa diminta bantuan menyelesaikan persoalan antar siswa. Sehingga tidak sampai berujung perkelahian.
”Teman-temannya juga, jangan sampai ada yang saling membully,” imbuhnya.
"Banyak permasalahan anak-anak disebabkan karena saling membully. Gadget itu tolong dipergunakan secara sehat, Medsos itu dipakai untuk hal-hal yang baik,” imbuhnya sembari mengatakan sebab itu bisa menyebabkan perkelahian antar siswa.