search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
63 Ekor Ayam Mati Mendadak Karena Musik Hajatan
Kamis, 25 November 2021, 07:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/63 Ekor Ayam Mati Mendadak Karena Musik Hajatan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Musik pada pernikahan tradisional India yang terlalu berisik dituding jadi penyebab kematian 63 ekor ayam di Negara Bagian Odisha pada hari Minggu.

Pernikahan tradisional ini memang melibatkan musik yang memekakkan telinga dengan berbagai alat musik, kembang api, marching brass band dan tari-tarian.

Namun hal itu tak selamanya disambut gembira, terutama untuk Ranjit Kumar Parida yang memiliki peternakan unggas. Ia mengatakan rombongan itu sangat berisik saat melewati peternakannya sebelum tengah malam.

"Saya meminta operator band untuk mengecilkan volume karena musiknya terlalu berisik dan ayam jadi takut. Tapi mereka tidak mendengarkan dan teman mempelai pria meneriaki saya," kata Parida pada AFP.

Seorang dokter hewan memberi tahu Parida bahwa ayam-ayam itu mati karena serangan jantung dan dia mengajukan pengaduan ke polisi setelah penyelenggara pernikahan menolak untuk membayar kompensasi.

Profesor zoologi Suryakanta Mishra, yang telah menulis buku tentang perilaku hewan, mengatakan kepada Hindustan Times bahwa suara keras meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada unggas.

"Ayam diatur oleh ritme sirkadian yang dikendalikan oleh siklus terang/gelap alami siang dan malam. Kegembiraan atau stres yang tiba-tiba karena musik yang keras dapat mengganggu jam biologis mereka,” kata Prof Mishra.

Kisah itu berakhir bahagia - kecuali ayam yang sudah menjadi korban- setelah polisi meyakinkan pihak-pihak yang bertikai untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Kami belum melakukan tindakan apa pun karena (peternak unggas) mencabut pengaduannya," kata petugas polisi Droupadi Das.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami