search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Joe Biden Disebut Tak Akan Temui MbS di KTT G20
Senin, 17 Oktober 2022, 06:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Joe Biden Disebut Tak Akan Temui MbS di KTT G20

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 15-16 November.

"(Biden) tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan ptura mahkota di KTT G20," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada CNN, dikutip dari AFP, pada Minggu (16/10).

Sebelumnya, PPresiden Amerika Serikat, Joe Biden, marah kepada Arab Saudi setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) memutuskan untuk mengurangi produksi minyak pada pekan lalu.

OPEC dan sekutunya, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, menuturkan pihaknya bakal mengurangi produksi minyak sebanyak dua juta barel per hari. Keputusan ini mengancam terjadinya peningkatan harga bensin, dikutip dari CNN.

Menanggapi keputusan ini, Biden mengatakan akan ada "konsekuensi" untuk Arab Saudi. Biden juga menilai Riyadh bekerja sama dengan Moskow untuk mengurangi produksi minyak.

"Bakal ada beberapa konsekuensi terkait apa yang mereka [Saudi] lakukan dengan Rusia," kata Biden, sebagaimana dilansir CNN.

Selain itu, Biden mengaku ia berkunjung ke Arab Saudi beberapa bulan lalu ialah untuk memperbaiki hubungan dengan Riyadh.

"Mari kita luruskan mengapa saya pergi [ke Arab Saudi dan bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman]," ujarnya lagi.

"Saya tidak membahas minyak, saya pergi karena ingin memastikan bahwa kami tidak akan meninggalkan Timur Tengah."

Sebagaimana diberitakan Reuters, AS diam-diam mencoba meyakinkan Arab Saudi untuk tidak melakukan pengurangan produksi minyak. Namun, lobi AS tersebut tak berhasil.

Washington kemudian menuduh Riyadh 'menunduk' pada Rusia. Rusia dan AS sendiri sedang tak berhubungan baik karena Washington membatasi harga minyak Moskow akibat invasi Ukraina.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami