search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Data Pengguna MyPertamina Dijual Bjorka Diyakini Valid
Kamis, 10 November 2022, 22:24 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Data Pengguna MyPertamina Dijual Bjorka Diyakini Valid

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Data-data pengguna MyPertamina yang dijual hacker Bjorka di internet diyakini valid. Ini disampaikan oleh dua pakar keamanan siber kepada Suara.com, Kamis (10/11/2022).

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan bahwa data-data pengguna MyPertamina, yang di dalamnya termasuk nama, NIK, NPWP dan bahkan gaji, adalah valid.

"Kelihatannya datanya akurat, dan data yang dibocorkan juga memprihatinkan, ada nomor telepon pemilik akun," kata Alfons saat dikonfirmasi Suara.com via pesan singkat, Kamis (10/11/2022).

Sementara pakar keamanan siber dari Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengkonfirmasi kalau kebocoran data 44 juta pengguna yang dilakukan hacker Bjorka adalah valid.

Ia menyebut ketika sampel datanya dicek secara acak dengan aplikasi GetContact, maka nomor tersebut benar menunjukkan nama dari pemilik nomor pengguna MyPertamina.

"Selain itu saat dicek nomor induk kependudukan (NIK) lewat aplikasi Dataku juga cocok. Berarti sampel data yang diberikan oleh Bjorka merupakan data yang valid," ucap Pratama saat dikonfirmasi Suara.com.

Kendati demikian belum bisa dipastikan dari mana Bjorka memperoleh data-data pengguna MyPertamina tersebut.

"Hanya Pertamina yang bisa menjawabnya," kata Pratama

Sebelumnya diwartakan bahwa Bjorka mengklaim menguasai data milik 44.237.264 pengguna MyPertamina. Data tersebut berukuran 30 GB. Struktur data yang dibocorkan mencakup nama, email, nomor induk kependudukan (NIK), NPWP, nomor telepon, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, hingga gaji.

Bjorka menjual data ini seharga 25.000 Dolar AS atau sekitar Rp 392 juta. Data-data tersebut hanya bisa dibeli menggunakan Bitcoin. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami