search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Beban Puncak Listrik Saat Tahun Baru di Bali Diprediksi Capai 920 Megawatt
Rabu, 28 Desember 2022, 18:59 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Beban Puncak Listrik Saat Tahun Baru di Bali Diprediksi Capai 920 Megawatt.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Direktur Distribusi PLN Adi Priyatno Adi memprediksi beban puncak penggunaan listrik saat tahun baru di wilayah Bali mencapai 920 megawatt atau naik sebesar 20,9 persen dari beban puncak tahun baru 2022.

"Konsumsi listrik itu bisa dimonitor dari kondisi kenaikan beban puncak. Jadi beban puncak naik mulai dari rata-rata sekitar 800-an, menjadi 916 dan kami perkirakan akan mencapai 920 MW. Ini menurut perkiraan kami terutama adalah di puncak perayaan tahun baru," katanya, Selasa (28/11/2022).

PLN saat ini masih memiliki cadangan listrik yang telah disediakan sebesar 1.400 megawatt. Sehingga dengan cadangan sebesar itu, pihaknya menjamin pasokan listrik selama perayaan pergantian tahun tidak mengalami gangguan.

PLN juga menyediakan 1.062 personel yang tersebar mulai dari area pembangkit, sistem operasi, transmisi, distribusi dan icon plus. Ribuan personel tersebut, akan bertugas di 76 posko siaga.

Dengan begitu 95 tempat yang direncanakan sebagai venue perhelatan puncak malam pergantian tahun baru 2023 dengan konsumsi listrik yang juga besar dapat diakomodasi dengan baik.

"Tentunya penggunaan listrik akan maksimal, optimal dari masing-masing venue. Tentunya kami menyediakan cadangan listrik yang cukup mulai dengan kesiapan pembangkit yang sebelumnya kami tambah dari Jawa," kata dia.

Namun demikian cuaca sangat berpengaruh terhadap penggunaan listruk nanti. Dijelaskan Adi Priyanto bahwa jika cuaca dingin, maka konsumsi listrik akan turun.

Sebaliknya, apabila cuaca panas dengan intensitas hujan rendah, kemudian berganti dengan panas, maka beban listrik akan naik dari penggunaan Air Conditioner (AC) yang dinyalakan di rumah maupun di hotel-hotel.

Faktor lain yang akan meningkatkan beban listrik adalah tingginya angka kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara di Bali.

Untuk WNA, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai mencatat 280.000 lebih warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada periode 1-24 Desember 2022 untuk berlibur merayakan Natal dan tahun baru di Pulau Dewata.

Diketahui berdasarkan data Imigrasi, setiap harinya ada 14.000 orang yang melakukan perjalanan ke Bali. Dengan jumlah yang meningkat tersebut otomatis penggunaan listrik pada sektor-sektor pariwisata dan usaha lainnya juga semakin meningkat.

"Dari sisi pembangkitan kami sudah siap 100 persen dimana kesiapan pembangkit mulai dari yang ada di Bali sendiri maupun yang transfer dari Jawa; kemudian yang selanjutnya kesiapan transmisi mulai dari ujung di Gilimanuk sampai dengan kota Denpasar dan seluruh Bali itu terpelihara dengan baik," tutup Adi. (sumber: Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami