search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Sumber Keyakinan BKKBN, Soal Indonesia Tak Akan Alami Resesi Seks 
Sabtu, 28 Januari 2023, 22:53 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Ini Sumber Keyakinan BKKBN, Soal Indonesia Tak Akan Alami Resesi Seks 

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Isu resesi seks yang terjadi di Korea Selatan dan Jepang membuat pertanyaan di masyarakat apakah Indonesia akan mengalami hal serupa atau tidak. Bagaimana menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)?

Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kalau Indonesia tidak akan mengalami resesi seks. Pasalnya, angka kelahiran di Indonesia hingga kini juga masih terbilang tinggi, yaitu 2,1. Hal tersebut yang membuat Indonesia tidak akan mengalami resesi seks.

Sementara itu, Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN, Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc,Dip.Com mengatakan, di Indonesia sendiri saat ini setiap perempuan punya anak kurang lebih 2. Hal tersebut menandakan masih banyak keluarga yang memiliki keinginan punya anak.

“Jumlah anak di Indonesia setiap perempuan punya anak kurang lebih dua lebih dikit, 2,1 sekian. Artinya ini menandakan bahwa masih ada keluarga yang memiliki anak yang bisa meneruskan generasi,” ucap Dwi saat diwawancarai, Jumat (27/1/2023).

Oleh sebab itu, menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi benar. Hal ini karena didukung data yang menyebutkan kalau masih banyak keluarga ingin punya anak. Untuk Indonesia sendiri setiap tahunnya bisa ada kelahiran hingga dua juta anak.

Hal tersebut juga sangat berbeda di negara luar yang saat ini semakin menurun. Bahkan, angka tersebut sudah di bawah satu. Oleh karena itu, negara-negara tersebut angkat pertumbuhannya penduduknya semakin turun.

“Kalau di negara yang maju itu kan jumlah kelahirannya makin lama kan makin turun ya. Makin turun bahkan sudah di bawah satu rata-rata, misalnya seperti Korea, Jepang itu makin lama jumlah penduduknya makin sedikit. Kalau di kita masih bertumbuh,” jelas Dwi.

Dengan fenomena resesi seks ini, Dwi mengaku optimis kalau Indonesia tidak akan mengalaminya. Apalagi, nilai kekeluargaan Indonesia masih sangat kuat. Oleh sebab itu, keluarga biasanya memiliki keinginan untuk melanjutkan generasinya.

“Jadi sebenarnya kita masih optimis, karena di kita nilai kekeluargaan masih sangat kuat ya. Jadi keinginan generasi muda untuk membentuk keluarga masih sangat baik sehingga otomatis generasi dari generasi masih terpelihara keberadaannya,” jelasnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami