Diduga Dimata-matai, Belanda Usir Diplomat Rusia dari Den Haag
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemerintah Belanda mengatakan akan menutup konsulatnya di Saint Petersburg, Rusia. Selain itu, Belanda juga akan membatasi jumlah diplomat Rusia yang diizinkan untuk berada di kedutaan di Den Haag.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Turki
Mereka menuduh Rusia menyusupkan mata-mata ke Belanda dengan kedok diplomasi.
"Rusia terus berusaha secara diam-diam memasukkan agen intelijen ke Belanda dengan kedok diplomasi. Kami tidak dapat dan tidak akan membiarkan itu," kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Reuters, Sabtu (19/2).
"Pada saat yang bersamaan, Rusia menolak memberikan visa kepada diplomat Belanda yang akan bekerja di konsulat di Saint Petersburg atau kedutaan di Moskow," lanjutnya.
Kementerian Luar Negeri Belanda telah memutuskan untuk membatasi jumlah diplomat di keduataan Rusia di Den Haag. Tujuannya, agar jumlahnya sesuai dengan jumlah diplomat di kedutaan Belanda di Moskow.
Meski demikian, Kemenlu Belanda tidak memberikan secara pasti jumlah diplomat yang dimaksud.
"Oleh karena itu, sejumlah diplomat harus meninggalkan negara itu dalam waktu dua minggu," kata Kemenlu Belanda.
Selain itu, pemerintah Belanda juga memberikan perintah agar kantor perdagangan Rusia di Amsterdam agar tutup pada hari Selasa (21/2) mendatang.
Sementara itu, berdasarkan laporan kantor berita RIA, Kementerian Luar Negeri Rusia akan menanggapi pengusiran yang dilakukan oleh Belanda.
Sebelumnya, invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan negara-negara Barat memberikan sanksi kepada Moskow. Ratusan diplomat Rusia dari negara-negara Barat diusir karena beberapa di antaranya dituduh sebagai mata-mata.
Moskow pun memberikan tanggapan dengan melakukan hal yang sama, yaitu mengusir puluhan diplomat dari negara Barat.
Belanda mengusir 17 diplomat Rusia tak lama setelah invasi ke Ukraina dimulai pada Februari tahun lalu. Kemudian, dibalas oleh Rusia dengan mengusir 15 diplomat Belanda.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net