Fakta Kemunculan Dua Tanda Kiamat di Israel
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan munculnya dua tanda kiamat di Israel. Tanda-tanda akhir zaman sendiri diketahui telah dituliskan di setiap kitab suci yang diakui di dunia.
Lantas apa saja dua tanda kiamat yang membuat geger tersebut?
Pertama adalah lahirnya sapi merah di Israel pada 2018 lalu. Dalam Yudaisme, kemunculan sapi merah merupakan tanda akhir zaman.
Mengutip news.com.au, Temple Institute di Yerusalem mengumumkan kelahiran anak sapi itu di YouTube, mengatakan bahwa anak sapi tersebut akan menjalani "pemeriksaan ekstensif" untuk menentukan apakah seluruh tubuhnya berwarna merah.
Adapun jika bayi sapi betina ditemukan "bebas noda", Institut akan menyatakan bahwa anak sapi tersebut "membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia".
Terlepas dari apakah tanda-tanda tersebut dapat diartikan secara harfiah atau tidak, baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, lembu merah merupakan pusat prediksi tentang "akhir zaman".
Setelah mengorbankan sapi merah, pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem dapat dimulai. Temple Institute dan kelompok lain di seluruh dunia didirikan dengan tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moria, atau di Bukit Bait Suci.
Sapi merah adalah sapi yang dibawa ke kepada imam untuk dikorbankan. Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Temple Mount di Yerusalem.
Tapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan apa yang berdiri di atas bukit hari ini - Dome of the Rock, sebuah kuil suci umat Islam. Rabbi Chain Richman, direktur Temple Institute, percaya waktunya sudah matang untuk membangun Kuil Ketiga, setelah kelahiran lembu merah.
Dalam Yudaisme Ortodoks arus utama, begitu Kuil dibangun kembali, dunia akan menyambut kedatangan Mesias Yahudi dan umat manusia kemudian akan menghadapi Penghakiman Terakhir.
Tetapi beberapa teolog mengatakan pembangunan Kuil Ketiga terkait dengan 'Hari Penghakiman' atau "akhir zaman".
Yang kedua adalah munculnya foto yang dinarasikan sebagai bukti telah munculnya tanda-tanda kiamat di Israel. Foto itu memuat gambar hewan yang menjadi salah satu tanda kiamat, yakni Dabbah.
Namun, berbeda dengan kasus sapi merah yang benar-benar lahir dan diteliti, kemunculan Dabbah ini ternyata merupakan hoax yang menyebar di dunia maya.
Foto yang dinarasikan sebagai kemunculan Dabbah rupanya hasil dari tangkapan layar (screenshot) sebuah video berjudul "The Mexican Mole Lizard - Animal of the Week" dari Ben G Thomas. Hewan yang disebut Dabbah itu adalah Mexican Mole Lizard, kadal tanpa kaki.
Mexican Mole Lizard memiliki nama ilmiah Bipes biporus yang habitatnya di air. Melansir laporan National Geographic, Bipes biporus sering ditemukan di Baja California, Semenanjung Meksiko.
Kadal tanpa kaki ini biasanya berada di bawah tanah, jarang terlihat di permukaan. Panjangnya mencapai 25 cm. Sehingga dapat disimpulkan jika objek yang diunggah tersebut bukanlah foto Dabbah. Dilansir dari DetikInet, Narasi tersebut menyesatkan karena tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Dalam agama Islam, Dabbah diyakini sebagai salah satu tanda datangnya kiamat besar atau kiamat qubro. Kemunculan Dabbah sebagai tanda hari kiamat dinukil dari salah satu riwayat hadits yang diceritakan Abdullah bin Amr.
Masyarakat muslim meyakini, Dabbah memiliki ciri-ciri sejenis binatang melata, hewan berbulu dan berambut, memiliki empat kaki. Ibnu Abbas, salah satu sahabat Nabi, menyebutnya sebagai hewan berwajah manusia.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net