Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Kebakaran Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara menjadi duka warga Jakarta. Peristiwa ini tak hanya menyebabkan kerugian, namun juga banyak korban jiwa dari warga di sekitar area tersebut.
Kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3) malam ini menyebabkan belasan orang meninggal dunia, sementara puluhan orang mengalami luka-luka terutama luka bakar dengan tingkat yang berbeda.
Pasalnya, penanganan luka bakar memang perlu mendapat perhatian serius dan segera. Luka bakar yang menimpa para korban kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang merupakan jenis luka bakar termal atau panas karena disebabkan oleh api.
Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, luka bakar dibagi menjadi tiga jenis, yakni luka bakar superfisial (tingkat satu), luka bakar tingkat dua, dan luka bakar tingkat tiga.
Pada luka bakar superfisial, kerusakan hanya terjadi di epidermis atau lapisan kulit luar. Ciri-ciri yang ditimbulkan pada derajat luka bakar tingkat satu ini adalah kulit tampak merah, kering, dan terasa sakit.
Sementara, luka bakar tingkat dua terjadi pada epidermis dan sebagian lapisan dermis (lapisan kulit yang lebih dalam). Ketika mengalami luka bakar tingkat dua, kulit tampak merah, lecet, melepuh, bengkak, dan menimbulkan nyeri hebat.
Kemudian luka bakar tingkat tiga terjadi pada kulit hingga tulang dan organ dalam. Kulit yang mengalami luka bakar tingkat ini akan tampak putih, tetapi juga dapat terlihat hangus, kasar, dan mati rasa. Operasi atau bedah menjadi pilihan utama untuk menangani luka bakar ini.
Luka bakar yang tidak diobati dalam waktu yang lama dapat merusak jaringan kulit dan memperparah kondisi luka. Berikut beberapa tips untuk pertolongan pertama yang perlu dilakukan pada korban kebakaran.
1. Siram luka dengan air selama 15 menit
Biasanya, orang sering menggunakan pasta gigi atau es batu untuk mendinginkan luka, namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Pertolongan pertama luka bakar adalah dengan menuangkan atau menyiram air suhu ruangan pada area yang terbakar selama 15 menit.
Pilihan lain adalah menggunakan kompres es, namun bukan langsung ditempel ke kulit. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya luka bakar yang lebih dalam jika suhu yang berhubungan dengan kulit terlalu dingin.
2. Perban dengan kain lembut
Setelah disiram air, perban area yang terbakar dengan menggunakan kain lembut atau kapas yang telah dibasahi air dingin. Pemberian perban ini bertujuan untuk melindungi luka melepuh agar tidak teriritasi dan terinfeksi.
3. Jangan pecahkan lepuhan pada kulit
Bila ada muncul lepuhan pada area kulit yang terbakar, jangan dipecahkan karena dapat membuat kulit menjadi infeksi. Jika lepuhan pecah, bersihkan area tersebut dengan air dan oleskan salep antibiotik.
4. Lepaskan cincin atau perhiasan ketat lainnya dari area yang terbakar
Pakaian atau perhiasan yang melekat pada area luka bakar sebaiknya tidak dipaksa dilepas namun digunting perlahan. Usahakan lakukan ini dengan cepat dan lembut, sebelum area luka bakar membengkak.
Setelah melakukan penangan awal luka bakar ini, jangan lupa untuk tetap ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan perawatan luka bakar.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net