search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky Terdesak, Rusia Klaim Kota Kunci Ukraina Telah Jatuh
Selasa, 4 April 2023, 20:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Zelensky Terdesak, Rusia Klaim Kota Kunci Ukraina Telah Jatuh

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia dikabarkan secara legal telah menguasai kota Bakhmut di wilayah Ukraina Timur. Hal ini terjadi setelah pasukan Moskow mengibarkan bendera Rusia di atas gedung administrasi kota kunci tersebut.

Dalam keterangan video yang disampaikan Kepala kelompok paramiliter pro-Moskow Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, Senin (3/4/2023), ia menyebut pasukan Ukraina makin terdesak dengan mundur ke wilayah Barat kota.

"Dari segi hukum, Bakhmut sudah diambil. Musuh terkonsentrasi di bagian barat," kata Prigozhin dalam pesan audio yang diposting di akun Telegram layanan persnya yang dikutip Al Jazeera.

Namun, tidak ada indikasi dari pejabat Ukraina bahwa Bakhmut telah jatuh ke tangan Rusia. Para pemimpin militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mencoba untuk menguasai kota, tetapi pasukan mereka telah 'memukul mundur lebih dari 20 serangan musuh'.

Analis militer terkemuka Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan pertempuran telah terjadi di pusat Bakhmut. Pasukan Ukraina telah memukul mundur 25 serangan musuh, tetapi pasukan Rusia telah merebut pabrik logam Azom, yang telah dipertahankan oleh pasukan Ukraina selama berhari-hari.

"Musuh menyerang pusat kota dari utara, timur, dan selatan dan mencoba untuk mengambil kota di bawah kendali penuh," Zhdanov, yang memiliki hubungan dekat dengan militer Ukraina, mengatakan dalam sebuah video yang ditayangkan di YouTube.

Bakhmut masuk dalam apa yang diklaim Rusia sebagai Republik Rakyat Donetsk (DPR). Moskow telah memasukannya dalam kedaulatan Rusia dalam sebuah referendum beberapa bulan lalu.

Kota ini pun menjadi ladang pertempuran paling sengit antara Rusia dan Ukraina, dengan korban jiwa yang besar dilaporkan oleh kedua pihak.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri bertekad untuk membebaskan DPR serta tetangganya, Republik Rakyat Luhansk (LPR), dari kekuasaan Ukraina.

Menurutnya, banyak kelompok ultranasionalis telah melakukan persekusi kepada etnis Rusia, yang mayoritas mendiami wilayah itu, sehingga pengambilalihan keduanya merupakan langkah yang perlu dilakukan.

Namun menurut negara-negara Barat, langkah ini merupakan sesuatu yang ilegal. Barat dan sekutunya juga aktif dalam memberikan bantuan persenjataan bagi Kyiv untuk menahan pengambilalihan yang dilakukan pasukan Rusia.(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami