Putin Selak Pidato Pemimpin Afrika Saat Mediasi Konflik Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyela pidato pembukaan oleh para pemimpin Afrika yang berusaha menengahi konflik Ukraina. Putin lantas menyampaikan daftar alasan mengapa dia yakin proposal mereka salah arah.
Reuters menjelaskan Putin awalnya menyambut para pemimpin dari Senegal, Mesir, Zambia, Uganda, Republik Kongo, Komoro dan Afrika Selatan ke Istana Konstantinovsky abad ke-18 di pantai selatan teluk Finlandia.
Namun usai presentasi dari pemimpin Komora, Senegal dan Afrika Selatan dia menantang asumsi rencana-rencana yang disampaikan sebelum pemimpin lainnya mendapat giliran.
Putin lalu menegaskan posisinya bahwa Ukraina dan negara barat telah memulai konflik jauh sebelum Rusia mengirim angkatan bersenjatanya ke perbatasan Ukraina pada Februari 2022.
Dia mengatakan Barat, bukan Rusia, yang bertanggung jawab atas kenaikan tajam harga pangan global pada awal tahun lalu.
Putin menjelaskan ke para delegasi ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam yang diizinkan Rusia selama setahun terakhir tidak berhubungan dengan kesulitan Afrika dengan harga pangan tinggi karena sebagian besar ekspor ke negara-negara kaya.
Dia mengatakan Rusia tidak pernah menolak pembicaraan dengan pihak Ukraina, yang telah diblokir oleh Kyiv.
Rencana Afrika mencakup pengembalian semua anak yang terjebak dalam konflik dikembalikan ke tempat asal mereka. Meski begitu Putin mengatakan Rusia tak pernah mencegah anak Ukraina kembali ke rumahnya.
"Kami membawa mereka keluar dari zona konflik, menyelamatkan hidup mereka," kata Putin.
Para pemimpin Afrika mencari kesepakatan tentang serangkaian 'langkah membangun kepercayaan' bahkan ketika Ukraina pekan lalu mulai melakukan serangan balasan untuk memukul mundur pasukan Rusia dari wilayah yang sudah mereka duduki.
"Kami datang ke sini untuk mendengarkan Anda, dan melalui Anda, rakyat Rusia, dan mendorong Anda memasuki negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri cobaan yang sulit," kata Presiden Komoro Azali Assoumani dan Ketua Uni Afrika saat ini.
"Kami memberikan diri kami misi ini karena, sebagai orang Afrika, sayangnya, kami harus mengelola banyak konflik dan melalui dialog dan negosiasi kami berhasil menyelesaikannya," ujar dia lagi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan setelah bertemu dengan para pemimpin di Kyiv pada Jumat bahwa pembicaraan damai dengan Rusia hanya mungkin dilakukan usai Rusia menarik pasukannya dari wilayah yang mereka duduki.
Putin mengatakan Rusia 'terbuka untuk dialog konstruktif dengan siapa pun yang ingin membangun perdamaian berdasarkan prinsip keadilan dan pengakuan atas kepentingan sah para pihak'
Namun Rusia sudah berulang kali menyatakan bahwa penyelesaian apa pun harus mempertimbangkan 'realitas baru' yang berarti deklarasi aneksasi lima provinsi Ukraina, empat di antaranya baru dikontrol sebagian.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net