328 Karyawan Dibutuhkan RS Internasional Bali yang Mulai Buka 2024
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
PT Pertamina Bina Medika (Indonesia Healthcare Corporation/IHC) membuka lowongan 328 tenaga kerja untuk Rumah Sakit Internasional Bali (Bali International Hospital/BIH).
Dari rinciannya, diketahui tenaga kerja yang dibutuhkan itu terdiri dari dokter spesialis sebanyak 56 orang, dokter umum 15 orang, perawat 104 orang, penunjang medis 75 orang, dan pegawai nonmedis 78 orang.
Baca juga:
RS Internasional di Bali Terus Berjalan, November Target 'Soft Opening'">Pembangunan RS Internasional di Bali Terus Berjalan, November Target 'Soft Opening'
Sejauh ini pemenuhan kebutuhan sumber daya manusianya sudah mencapai 39%. Pemenuhan paling tinggi adalah untuk posisi dokter umum yang sudah mencapai 80% dari kebutuhan.
"Target kami untuk pemenuhan SDM ini bulan Oktober 2023 komplit," kata Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni Rabu (12/7).
Mira melanjutkan, dari keseluruhan 71 dokter yang dibutuhkan baik untuk spesialis maupun umum, pihak Mira menarik setidaknya 8 dokter asing dan juga 9 dokter lulusan luar negeri alias diaspora.
Rencananya rumah sakit berstandar internasional tersebut ditargetkan akan rampung dan sudah mulai beroperasi pada 2024. Proses pembangunan saat ini sudah mencapai 36,30%. Rencananya, pihaknya melakukan topping off rumah sakit pada akhir Juli ini.
"Insya Allah kami akan siap membuka dan selesai di April 2024 untuk layanan rumah sakitnya, tapi untuk kanker atau radiotherapy baru selesai Agustus 2024," sebutnya.
Adapun saat rumah sakit tersebut tidak akan menerima pasien BPJS Kesehatan. Sebab, rumah sakit tersebut memang dibangun dengan target pasar pasien kalangan menengah ke atas.
Harapannya, RS tersebut dapat menjadi solusi bagi masyarakat atau wisatawan agar tak perlu berobat ke luar negeri. Pasalnya, saat ini diperkirakan ada 2 juta orang Indonesia yang berobat di luar negeri.
"Maka ini kita mesti konsisten dengan target tadi, maka kita tak terima BPJS," ujarnya, Rabu (12/7).
Di samping itu, lanjutnya, di kawasan Bali pun sudah banyak rumah sakit lainnya yang segmen pasiennya untuk menengah ke bawah atau pasien BPJS Kesehatan. Sehingga, pihaknya merasa tidak perlu ikut bersaing di pasar tersebut.
Bahkan, pihaknya berencana menjadikan BIH bukan hanya sebagai institusi kesehatan, namun bisa memfasilitasi wisata kesehatan. "Kita justru akan meningkatkan BIH sebagai wisata kesehatan, bukan cuma medis tapi juga wellness, elderly living, dan hal lain, kaitannya nggak cuma pengobatan," sebutnya. (sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net