Capaian Retribusi Rafting di Karangasem Tercatat Paling Rendah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Capaian retribusi dari aktivitas rafting hingga pertengahan tahun 2023 ini terbilang masih kecil atau bahkan paling rendah dari beberapa sektor pendapatan asli daerah lainnya di Kabupaten Karangasem.
Dari jumlah target pendapatan sekitar Rp.2 miliar lebih yang dipasang pada tahun 2023 ini, hingga akhir Juni 2023 baru terealisasi sekitar Rp650 juta atau masih di bawah 50 persen dari total target yang ditetapkan.
Kondisi ini diakui oleh Kepala BPKAD Kabupaten Karangasem, I Wayan Ardika saat ditemui baru-baru ini. "Ya capaian retribusi rafting paling rendah, baru terealiasasi sekitar Rp650 juta per Juni ini, atas kondisi ini kita akan evaluasi target pada anggaran perubahan mendatang," ujarnya.
Ia mengakui, masih ada kelemahan dari sisi pengawasan mengingat minimnya petugas di lapangan. Hal ini juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya capaian target retribusi dari aktivitas rafting di Karangasem.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kabid Daya Tarik Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Diparbudpar Karangasem, Anna Christiana mengatakan, upaya pengawasan terhadap retribusi rafting telah dilakukan semaksimal mungkin.
Menurutnya, penyebab kecilnya capaian retribusi dari sektor rafting dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kondisi pariwisata Kabupaten Karangasem pascacovid yang belum pulih 100 persen.
Selain itu, kondisi alam Kabupaten Karangasem yang sering memengaruhi keberlangsungan kegiatan rafting. Seperti hujan lebat yang terjadi belakangan ini menyebabkan terganggunya lokasi kegiatan rafting.
"Saat ini ada 7 perusahaan rafting yang masih beroperasi, utnuk pengawasan sudah dilakukan semaksimal mungkin. Terkait dengan bencana kemarin, kami memahami bahwa jalur - jalur rafting banyak yang terganggu dan kami juga sedang mengupayakan bantuan untuk pembersihan jalur - jalur dimaksud," kata Cristiana.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs