search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tentang Armada Laut Hitam Rusia Yang Diserang Ukraina
Selasa, 26 September 2023, 08:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tentang Armada Laut Hitam Rusia Yang Diserang Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pasukan Ukraina mengklaim telah menyerang markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Pelabuhan Sevastopol, Crimea, pada Jumat (22/9).

Kepala intelijen Kyiv Kyrylo Budanov menyebut setidaknya sembilan orang, termasuk beberapa jenderal Rusia, tewas dalam serangan tersebut.

Budanov bahkan menyampaikan jenderal Rusia Alexander Romanchuk "dalam kondisi yang sangat serius" usai serangan itu. Meski demikian, kondisi Romanchuk belum bisa dikonfirmasi.

Kementerian Pertahanan Rusia awalnya menyatakan satu anggota militer mereka tewas di markas besar. Namun Kemhan kemudian merevisi dalam sebuah pernyataan bahwa tentara itu hilang.

Tentang Armada Laut Hitam

Armada Laut Hitam adalah angkatan laut Rusia yang beroperasi di Laut Hitam, Laut Azov, hingga Laut Mediterania. Armada ini berada di bawah Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia.

Armada Laut Hitam berbasis di Pelabuhan Sevastopol, kawasan yang dicaplok secara ilegal oleh Kremlin bersama dengan wilayah Crimea lain pada 2014.

Mengutip Global Security, Armada Laut Hitam dahulu menyandang julukan "museum kapal laut". Pasalnya, banyak kapal-kapal Kremlin yang sudah sangat tua yakni sekitar 50-an tahun.

Bahkan, kendaraan bawah air "Commune" milik armada ini dibuat pada masa Kekaisaran Rusia. Kendati begitu, lima tahun setelah aneksasi, julukan tersebut tak berlaku lagi.

Pada mulanya, Armada Laut Hitam dibentuk atas dasar ketertarikan Rusia terhadap Laut Hitam. Lebih dari dua abad Moskow mendambakan kawasan itu.

Sebelum pencaplokan 2014, Kaisar Rusia Catherine the Great menganeksasi Crimea pada 1783. Ia kemudian mendirikan pangkalan angkatan laut Kremlin di Sevastopol.

Pada 2010, armada ini sempat kalah jumlah dengan angkatan laut Turki di Laut Hitam. Padahal sebelumnya mereka menjadi kekuatan dominan dan mampu bersaing dengan NATO untuk mendapatkan pengaruh di Mediterania.

Kendati begitu, Armada Laut Hitam jauh lebih kuat dibandingkan angkatan laut negara-negara Laut Hitam lain seperti Turki, Ukraina, Bulgaria, Romania, dan Georgia. Kekuatan tempur kapal perang utama armada ini memungkinkan mereka sukses jika berhadapan dengan musuh.

Sebelum markas besarnya berbasis secara ilegal di wilayah Ukraina, Armada Laut Hitam Rusia menggantungkan 'hidup' di negara tetangganya itu. Armada ini menggunakan berbagai fasilitas angkatan laut di Crimea termasuk pangkalan utama di Sevastopol, sebagai bagian dari perjanjian tahun 1997.

Ukraina, yang saat itu sudah tak menjadi bagian dari Uni Soviet, setuju menyewakan pangkalan di wilayahnya kepada Rusia hingga 2017. Menurut perjanjian bilateral, Angkatan Laut Rusia boleh mengerahkan 25 ribu personel dan sekitar 100 kapal tempur serta pendukung di fasilitas angkatan laut Ukraina.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami