BPS Sebut Kemiskinan Ekstrem di Gianyar Dihitung Secara Makro
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gianyar menyatakan KK atau rumah tangga yang masuk dalam angka kemiskinan sebanyak 1,65% masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Kepala BPS Kabupaten Gianyar Maria Iin Maidiana saat dikonfirmasi Jumat (29/9) mengatakan angka 1,65% itu merupakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2022 dengan metode sampling.
"Angka kemiskinan yang dirilis BPS ini adalah makro bukan mikro," jelas Maria Iin Maidiana.
Data makro, kata Maria menunjukkan jumlah penduduk miskin di setiap daerah berdasarkan estimasi. Berguna untuk perencanaan dan evaluasi program kemiskinan dengan target Kewilayahannya.
"Tapi tidak dapat menunjukkan siapa dan dimana alamat penduduk miskin," tegasnya.
Berbeda dengan data kemiskinan mikro, yaitu data yang menunjukkan rumah tangga sasaran by name by address. Dan, untuk mengukur kemiskinan ini, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.
"Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan," jelasnya.
Sementara hasil pendataan registrasi Sosial Ekonomi 2022 yang telah dilanjutkan dengan Forum Konsultasi publik yang dilakukan April 2023. "Hasilnya telah diserahkan ke Bappenas pada bulan Agustus 2023 yang lalu," terang Maria.
Diberitakan sebelumnya, kemiskinan ekstrem ini diungkapkan oleh PJ gubernur Bali dan ditangani oleh PJ bupati Gianyar. Akan tetapi, tudingan kemiskinan ekstrim dipasang badan oleh Fraksi PDIP Gianyar yang meragukan data BPS.
Karena berdasarkan data kemiskinan ekstrim desa dan kelurahan hasil verifikasi dan ditetapkan dalam Musdes 2023, jumlah angka kemiskinan hanya 48 kepala keluarga.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr