Tips Merawat Gigi Agar Tidak Berisiko ke Pencernaan dan Hilangnya Senyuman Manis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Meski terkesan sederhana, namun perawatan gigi sering diabaikan. Padahal segala persoalan di daerah gigi dan mulut, bisa berdampak buruk ke sistem pencernaan seseorang.
Seperti diungkapkan drg Ida Ayu Wirastuti, dokter gigi yang bertugas di RS Universitas Udayana. Dokter ini kerap menjumpai pasien yang awalnya menyepelekan gigi berlubang.
"Banyak yang tidak tahu, saat gigi berlubang, dan tidak sakit, cenderung diabaikan," tuturnya belum lama ini di Denpasar.
Lantas apa penyebab gigi berlubang? Menurutnya, gigi berlubang disebabkan adanya sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi yang kemudian tidak dibersihkan. Tidak rajin menggosok gigi adalah kebiasaan sehari-hari yang mempercepat gigi berlubang.
"Pada anak, gigi berlubang sering dikarenakan sisa makan yang manis-manis," ujarnya.
Proses rusaknya gigi juga cepat. Ketika lapisan luar gigi telah keropos, maka tinggal menunggu waktu lubangnya akan membesar. Ketika lubang telah membesar, butuh waktu dan biaya lebih untuk melakukan perawatan.
Dia memberi solusi yang sangat mudah. Yakni agar menggosok gigi secara rutin terutama ketika menjelang tidur. Kebiasaan ini mencegah potensi kerusakan gigi. Karena jika rusak, persoalan gigi bisa berdampak serius kepada kesehatan seseorang.
"Pada saat tidur, kita diam, tapi kuman-kuman sisa makanan terus bekerja. Tanda-tandanya, bau mulut yang kurang sedap saat baru bangun," tuturnya.
Selain itu, periksakan gigi rutin setiap enam bulan sekali. Membersihkan karang gigi, dan mewaspadai adanya gigi yang berlubang.
"Gigi berlubang penanganannya hanya dua, kalau tidak dirawat, terpaksa dicabut, dan kita telah kehilangan satu senyuman manis," tutupnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/rls