Sebelum Perang Air, Peserta Berebut Uang Hasil Pemasukan Air Terjun, Minta Dilinggihkan
beritabali/ist/Sebelum Perang Air, Peserta Berebut Uang Hasil Pemasukan Air Terjun, Minta Dilinggihkan.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Festival Air Suwat kali ini mengusung tema The Power of Water. Tema yang diangkat untuk memaknai secara mendalam esensi air yang memiliki kekuatan luar biasa, menyejukkan di tahun-tahun yang panas.
Puncak acara dalam festival ini adalah Siat Yeh atau perang air yang berlangsung pada Senin (1/1/2024) bertempat di catus pata Desa Adat.
Sebelum Perang air, diawali dengan bagi-bagi uang. Lembaran uang beragam pecahan total senilai jutaan rupiah dilemparkan ke udara. Peserta siat yeh pun berebut.
Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya mengatakan, bagi-bagi uang ini sebagai simbol pembagian kesejahteraan. Ia meminta agar uang ini tidak dibelanjakan namun disimpan.
"Ini pica (anugerah), jangan dilihat dari nominalnya. Saya minta uang ini tidak dibelanjakan tapi dilinggihkan (di tempat yang suci) supaya rezeki kita berlipat," ujar Sudibya.
Ia mengungkapkan, uang tersebut tidak bersumber dari partai politik atau caleg siapapun. Sudibya tegaskan uang ini hasil dari perkembangan pariwisata air terjun di Desa Suwat.
"Rezeki ini dari obyek wisata yang ada di sini, Suwat Warterfall. Untuk yang dapat jangan senang berlebihan, yang tidak jangan sedih berlebihan. Nanti akan ada pembagian yang lebih merata," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Air Suwat, Putu Bayu Suda mengatakan, festival ini dipersiapkan dalam waktu yang relatif singkat, yakni tiga pekan saja. Namun kekompakan tim yang semua diisi oleh anak muda bisa menyelesaikan tantangan dengan baik.
"Untuk pertama kalinya memang diisi semuanya oleh anak muda. Festival-festival sebelumnya ada keterlibatan orang tua. Setelahnya kami mendapat kesempatan dalam mengatur sebuah acara. Ini pengalaman luar biasa," ujarnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr