search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ira Wibowo Turunkan Berat Badan 10 Kg Demi Peran Bunda di Dilan 1983
Minggu, 28 Januari 2024, 15:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ira Wibowo Turunkan Berat Badan 10 Kg Demi Peran Bunda di Dilan 1983

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ira Wibowo kembali terlibat dalam film prekuel Dilan 1983: Wo Ai Ni. Ia bersiap comeback menjadi ibu Dilan yang akrab disapa Bunda atau Bundahara.

Namun, peran Ira kali ini berbeda dibanding rilisan terdahulu. Ia dituntut memerankan karakter Bunda versi lebih muda karena film itu berlatar sekitar 7 tahun sebelum Dilan 1990 (2018).

Kondisi itu mendorong Ira untuk mempersiapkan penampilan yang lebih muda. Fajar Bustomi, sang sutradara, bahkan meminta aktris itu menurunkan berat badan demi karakter bunda versi muda.

"Memang ini prekuel. Waktu [trilogi Dilan] itu saja umurnya berapa, sekarang mundur. Aku makin tua, tapi perannya makin muda," ujar Ira Wibowo dalam konferensi pers Dilan 1983 di Kantor Falcon Pictures, Jakarta, Sabtu (27/1).

"Jadi, ketemu Fajar juga waktu itu, 'Mbak Ira boleh ya kurusin lagi? Karena masih muda banget, nih,'" lanjutnya.

Permintaan itu pun dipenuhi Ira Wibowo. Ia mengungkapkan Fajar Bustomi memintanya menurunkan turun berat badan sekitar 1,5 tahun lalu.

Ira kemudian diberi tahu sang sutradara agar berat badannya turun hingga 10 kilogram.

"Persiapan cukup lama. Ketemu Mas Fajar mungkin 1,5 tahun yang lalu. Waktu itu bilangnya [turun] 10 kilogram," ujar Ira.

"Oke, siap. Kasih waktu, akhirnya Alhamdulillah berhasil," lanjutnya.

Persiapan lain juga dilakukan Ira bersama deretan pemeran Dilan 1983: Wo Ai Ni. Beberapa persiapan itu berkaitan dengan gaya busana dan penampilan setiap karakter.

Sebab, mereka akan memerankan karakter berlatar 1980-an. Ira mengatakan tren dan gaya penampilan pada masa itu memiliki nuansa yang khas, termasuk untuk karakter Bunda.

Proses pencarian tampilan visual para karakter itu pun menghabiskan waktu yang lama, dari proses riset hingga diskusi.

"Kita juga coba cari, agak lama kali ini proses untuk menemukan look yang pas untuk Bunda di tahun 1983 itu kami bekerja keras," ujar Ira.

"Memang khas banget tahun 1980-an, bagaimana penampilan anak-anak maupun yang dewasa pada masa itu khas banget. Jadi, butuh pencarian yang agak lama," lanjutnya.

Fajar Bustomi kembali dipercaya menjadi sutradara untuk Dilan 1983: Wo Ai Ni. Ia akan mengarahkan film itu dari skenario garapan Pidi Baiq dan Alim Sudio.

Namun, berbeda dari film-film sebelumnya, Pidi Baiq belum resmi menerbitkan novel Dilan 1983: Wo Ai Ni secara terbuka. Novel itu baru menjadi referensi film dan akan diterbitkan menjelang perilisan film Dilan 1983: Wo Ai Ni.

Proyek Dilan 1983: Wo Ai Ni akan segera memasuki masa produksi, dengan jadwal syuting mulai pekan depan. Namun, belum ada informasi resmi terkait jadwal perilisan film tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami