search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jerman ke Netanyahu: Solusi 2 Negara Jalan Terbaik Israel-Palestina
Selasa, 6 Februari 2024, 15:23 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Jerman ke Netanyahu: Solusi 2 Negara Jalan Terbaik Israel-Palestina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan solusi dua negara menjadi satu-satunya jalan terbaik menyelesaikan konflik Israel dan Palestina yang telah berlangsung lebih dari setengah abad.

Hal itu diutarakan Scholz langsung kepada sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, melalui sambungan telepon pada Senin (5/2).

Scholz menilai solusi dua negara, di mana ada negara Palestina dan Israel yang masing-masing berdiri secara berdaulat berdampingan adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.

"Dari pandangan pemerintah, hanya sebuah solusi dua negara yang akan membuka prospek solusi perdamaian yang berkelanjutan bagi konflik di Timur Tengah," ucap Scholz kepada Netanyahu seperti dikutip AFP.

"Ini (solusi dua negara) harus diterapkan mencakup Jalur Gaza dan Tepi Barat (Palestina)," paparnya menambahkan.

Sejumlah negara Barat yang semula lantang mendukung Israel kini mulai menjaga jarak menyusul agresi Tel Aviv yang kian brutal ke Jalur Gaza.

Per Selasa, sebanyak lebih dari 27.478 warga Palestina tewas imbas agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober lalu.

Tak hanya Jerman, Inggris dan Amerika Serikat yang merupakan sekutu terdekat Israel juga mulai terus menggaungkan solusi dua negara dan kemerdekaan Palestina sebagai jalan keluar konflik berkepanjangan ini.

Inggris menyatakan bisa secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat segera setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza tercapai.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menuturkan negaranya dapat mendeklarasikan pengakuan itu tanpa perlu menunggu hasil dari perundingan damai Israel-Palestina soal solusi dua negara yang bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun.

"Pengakuan Inggris atas negara merdeka Palestina termasuk di PBB tidak bisa terjadi pada awal proses, namun tidak harus menjadi akhir dari proses," ucap Cameron kepada kantor berita Associated Press pada Kamis (1/2).

"Ini (pengakuan) bisa menjadi sesuatu yang kami anggap sebagai proses, seiring dengan kemajuan menuju solusi, menjadi lebih nyata," paparnya menambahkan.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami