search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KPU Bali Bantah Ada Kecurangan: Tidak Ada Isu Surat Suara Dimakan Leak
Jumat, 23 Februari 2024, 11:46 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/KPU Bali Bantah Ada Kecurangan: Tidak Ada Isu Surat Suara Dimakan Leak.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan membantah ada kecurangan di Pemilu 2024. Lidartawan membuktikan hal ini dari video pernyataan semua saksi.

"Saya punya seluruh video di semua kecamatan di Provinsi Bali yang menyatakan bahwa bukan kami, tapi saksi-saksi yang menyatakan di Bali itu, tidak ada kecurangan," kata dia di Kantor KPU Bali, Kamis (22/2).

Dia merasa perlu menyampaikan itu karena saat ini banyak yang menyatakan terjadi kecurangan di Pemilu 2024. Bahkan hingga membuat masyarakat terusik.

Dia menegaskan bahwa seluruh saksi di TPS yang mengawal pemungutan serta penghitungan suara di Pulau Bali sudah menyatakan tidak ada kecurangan.

"Dan ini penting saya sampaikan, karena isu-isu kecurangan, narasi-narasi kecurangan, yang dibangun dari pusat itu membuat masyarakat terusik juga. Makanya, semua teman-teman saksi itu yang bersaksi tidak ada yang bilang tidak transparan, tidak terbuka atau ada kecurangan," katanya.

Dia enggan menyebut pihak mana yang kerap mengeluarkan narasi kecurangan.

I Dewa Agung hanya menyarankan di pemilu berikutnya dibuat suatu rekaman pernyataan para saksi di TPS tentang ada atau tidaknya kecurangan. Jika itu dibuat, maka tidak akan ada lagi pihak yang sembarangan melontarkan narasi praktik kecurangan di pemilu.

"Semua KPPS membuat rekaman gambar suara, semua saksi-saksi bilang apakah ada kecurangan atau tidak, itu baru tahu. Kalau di PPK semua saksi, saksi DPD, saksi presiden saksi partai, semua tidak ada satupun bilang ada kecurangan," ujarnya.

Jika memang ada kekeliruan dalam penulisan angka perhitungan, bisa dicek bersama di formulir C di aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap).

Dia menyampaikan bahwa manusia bisa melakukan kekeliruan. Wajar jika terjadi ada kesalahan input data. Akan tetapi, itu bukan kecurangan.

"Saya perintahkan seluruh PPK di seluruh Bali jika ada yang masih meragukan, buka saja. Iya nanti kalaupun salah, wajar, manusiawi, ribuan orang bekerja di tengah malam, kesalahan itu wajar tapi bukan kecurangan. Beda salah dengan curang, beda," ujarnya.

Mengenai rekapitulasi berjenjang, saat ini masih berproses di tingkat kecamatan. Perolehan suara Pilpres dan Pileg masih berpotensi mengalami perubahan.

"Jadi tidak ada isu dimakan leak-leak, itu tidak ada. Semua itu rill di TPS segitu," ujarnya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami