Tradisi Mepeed di Desa Lukluk, Ratusan Warga Usung Keben
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Ratusan warga khususnya kaum ibu-ibu mengusung keben bambu atau tempat sesajen dalam tradisi mapeed di Desa Adat Lukluk, Kabupaten Badung, Rabu (28/2/2024) atau bertepatan dengan hari Raya Galungan.
Tradisi mapeed merupakan salah satu kegiatan adat yang selanjutnya akan dirangkai persembahyangan bersama di hari raya Galungan di Pura Dalem, Desa Adat Lukluk, Kabupaten Badung.
Sebelumnya kegiatan mepeed dengan menjujung gebogan atau sesajen tersusun buah dan hiasan janur kini diganti dengan keben guna menekan pengeluaran warga di masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
Tradisi mepeed nantinya akan kembali mengusung gebogan dalam pelaksanaan hari raya Galungan mendatang.
"Keben berisi sesajen ini diusung untuk persembahan di Pura Dalem. Selanjutnya akan digelar persembahyangan bersama di Pura," jelas, Bendesa Adat Lukluk, Kabupaten Badung, I Nyoman Andika Setia Darma di sela kegiatan tersebut.
Tradisi mepeed diikuti 5 banjar adat di Desa Lukluk. "Ada lima banjar ikut dalam kegiatan ini diantaranya, Banjar Perang, Tengah, Badung, Batur Sari dan Banjar Adat Delod Pempatan di Desa Lukluk, Badung," ujarnya.
Tahapan prosesi diawali seluruh warga desa berkumpul di masing masing banjar. Selanjutnya warga desa berjalan secara bersama sama menuju pura dalem.
"Dalam mengusung keben dan melakukan persembahyangan seluruh warga desa melakukan secara bergantian sesuai banjar masing masing menuju pura," paparnya.
Setia Darma menambahkan, tradisi mepeed selalu digelar secara bergantian di beberapa Pura Kahyangan desa di Desa Lukluk secara bergantian saat hari raya galungan atau enam bulan sekali.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga