Jurnalis Al Jazeera Diculik dan Dipukuli Pasukan Israel
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Jurnalis kantor berita Al Jazeera diculik dan dipukuli oleh pasukan militer Israel ketika berada di Rumah Sakit Al Shifa, Jalur Gaza, Palestina.
Dalam unggahannya di X (sebelumnya Twitter), Ismail al-Ghoul mengatakan pasukan Zionis membuldoser tenda wartawan dan menghancurkan kendaraan mereka saat melakukan penyerbuan di kompleks Al Shifa pada Senin (18/3).
"Kami dipaksa untuk menyerahkan diri kepada pasukan militer, yang (juga) memaksa kami melepas sepenuhnya pakaian kami," tulis al-Ghoul dalam bahasa Arab, seperti dikutip Middle East Eye, Senin (18/3).
Al-Ghoul juga mengatakan pasukan militer kemudian mengikat tangan mereka, menutup mata mereka, dan menginterogasi semua jurnalis yang ada di lokasi.
Mereka dibiarkan tanpa busana selama 12 jam dengan tangan terikat dan mata tertutup.
Dilansir dari Al Jazeera, al-Ghoul juga mengatakan para prajurit Israel tak segan melepaskan tembakan untuk menakuti jurnalis jika mendeteksi sedikit saja gerakan.
Al-Ghoul berada di RS Al Shifa pada Senin pagi untuk meliput serangan militer Israel ke rumah sakit, yang menjadi tempat tinggal para staf medis, pasien, serta pengungsi yang terjebak imbas agresi.
Ia dan tim baru dilepaskan setelah 12 jam ditahan di RS Al Shifa.
Israel mengklaim serangan ke RS Al Shifa dilancarkan lantaran Hamas telah mengumpulkan kembali kekuatan di dalam rumah sakit. Pasukan Zionis menuding Hamas menggunakan RS Al Shifa untuk mengomandoi serangan terhadap mereka.
Per Senin, Komite Perlindungan Jurnalis mencatat setidaknya 95 jurnalis dan pekerja media, yang mayoritas warga Palestina, tewas terbunuh dalam agresi Israel sejak 7 Oktober lalu.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net