search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nihil Tanda Israel Setop Agresi Gaza Usai DK PBB Loloskan Resolusi
Rabu, 27 Maret 2024, 10:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Nihil Tanda Israel Setop Agresi Gaza Usai DK PBB Loloskan Resolusi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tak ada tanda-tanda Israel menghentikan serangan brutalnya di Jalur Gaza, meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) telah meloloskan resolusi soal gencatan senjata.

Dilansir AFP, pasukan Israel disebut masih menggempur Jalur Gaza pada Selasa (26/3), terutama di dan sekitar tiga rumah sakit besar Gaza.

Militer Israel bahkan mengerahkan jet tempur dan menyerang lebih dari 60 sasaran di Gaza dalam 24 jam, termasuk terowongan dan infrastruktur yang dicurigai jadi persembunyian Hamas.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 70 orang tewas pada Selasa pagi, 13 di antaranya akibat serangan udara Israel di sekitar kota Rafah di selatan.

DK PBB meloloskan resolusi gencatan senjata Gaza, setelah disetujui oleh 14 anggota DK PBB. Namun Amerika Serikat memilih abstain.

AS memilih abstain alih-alih menyetujui resolusi, karena menganggap DK PBB mengabaikan perubahan penting yang diusulkan Washington, termasuk permintaan menambah kecaman terhadap Hamas.

"Kami menghargai kesediaan anggota Dewan untuk melakukan beberapa perubahan dan menyempurnakan resolusi ini. Namun perubahan penting tertentu diabaikan, termasuk permintaan kami untuk menambah kecaman terhadap Hamas," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.

"Kami tidak setuju dengan semua yang ada dalam resolusi ini. Oleh karena itu sayangnya kami tidak dapat memilih ya [setuju dengan resolusi]," ujarnya, dikutip AFP.

Menanggapi sikap abstain AS, Israel marah dan membatalkan pengiriman delegasi ke Washington.

"Hal ini kemunduran yang jelas dari posisi konsisten AS," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sementara itu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan tidak akan mengakhiri perang melawan Hamas, sampai kelopok itu membebaskan sandera di Gaza.

"Kami tidak punya hak moral untuk menghentikan perang, sementara masih ada sandera yang ditahan di Gaza. Kurangnya kemenangan yang menentukan di Gaza mungkin membawa kita lebih dari dekat ke perang di utara," kata Gallant.

Sementara itu meski menyambut gencatan senjata ini, Hamas menyatakan akan tetap berpegang pada proposal awal mereka, yakni gencatan senjata secara total di Gaza.

Hamas juga menuntut penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pemulangan warga Palestina yang masih ada di tempat pengungsian.

Resolusi terbaru DK PBB yang disahkan pada Senin (25/3) malam, mencakup desakan gencatan senjata segera selama bulan Ramadan di Gaza. Resolusi ini juga menyerukan agar lebih banyak bantuan masuk Gaza, hingga pembebasan sandera Hamas tanpa syarat. (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami