Drone Israel Hantam Rumah Dekat Markas Relawan MER-C di Rafah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sebuah serangan drone Israel menghantam rumah yang dekat dengan markas relawan organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia di Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Jumat (17/5).
Serangan udara itu tertangkap kamera ketika relawan MER-C Fikri Rofiul Haq sedang menyampaikan kabar mengenai situasi di Gaza. Fikri terkejut ketika serangan drone itu menghantam rumah yang hanya berjarak puluhan meter darinya.
"Baru saja terjadi pemboman pada Jumat 17 Mei 2024. Ini hanya berjarak sekitar beberapa puluh meter saja," kata Fikri dalam video yang dibagikan MER-C.
Fikri juga menyampaikan bahwa drone Israel masih berkeliling di lokasi tersebut. Suara bising jet tempur bahkan masih terdengar nyaring di kediaman MER-C.
Menurut keterangan MER-C, serangan udara itu terjadi sekitar pukul 16.53 waktu Gaza atau 20.53 WIB. Tak ada relawan yang menjadi korban.
"Serangan terjadi ketika Tim MER-C Pusat Jakarta sedang menghubungi salah satu relawan di Gaza. Alhamdulillah semua relawan selamat dan dalam kondisi baik. Namun, beberapa bagian guest house mengalami kerusakan dampak getaran," bunyi keterangan MER-C, Sabtu (18/5).
Imbas serangan ini, seluruh relawan MER-C kini dievakuasi ke Al-Mawasi.
"Saat ini semua relawan sudah dievakuasi ke guest house MER-C yang baru di daerah Al-Mawasi. MER-C sudah berkoordinasi dengan EMTCC WHO di Gaza dan Kairo serta Kemlu RI terkait situasi ini," tulis MER-C.
"Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk keselamatan para relawan," demikian keterangan MER-C.
Dua belas relawan MER-C hingga kini masih terjebak di Rafah usai Israel menyerbu kota selatan Gaza itu pada 6 Mei lalu. Tak ada warga Palestina maupun relawan yang bisa keluar dari Rafah.
Mesir menutup perbatasan Rafah karena pasukan Zionis mengambil kendali perbatasan itu dari sisi Palestina.
Sebelumnya, Ketua Tim Medis Darurat MER-C Arief Rachman menyatakan berniat memindahkan lokasi markas para relawan MER-C di Rafah. Pasalnya, markas relawan berada dekat dengan daerah yang diinvasi pertama kali oleh pasukan Israel.
"Saat ini kami mempertimbangkan untuk memindahkan posisi penginapan relawan berada di lokasi yang 'lebih aman', karena saat ini penginapan berada agak dekat ke Rafah timur, di mana Rafah timur itu merupakan daerah yang pertama kali diinvasi oleh pasukan Israel," kata Arief dalam konferensi pers di kantor MER-C, seperti ditayangkan akun Instagram MER-C, Kamis (16/5).
Arief berujar MER-C telah mempertimbangkan untuk menempatkan markas para relawan ke Al-Mawasi sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI terus berkoordinasi dengan MER-C mengenai kondisi para relawan.
"Hingga saat ini kondisi para relawan dalam keadaan selamat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Jumat (17/5).
Judha juga menyampaikan, Kemlu secara khusus berkoordinasi dengan WHO yang mengelola proses masuk dan keluar para relawan MER-C dari Gaza. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net