search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Rumah di Jembrana Terbakar, Emas Batangan dan Uang Tunai Hangus
Rabu, 17 Juli 2024, 12:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tiga Rumah di Jembrana Terbakar, Emas Batangan dan Uang Tunai Hangus.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Peristiwa kebakaran rumah menggegerkan warga di Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, pada Selasa (16/07/2024). 

Tiga rumah terbakar dalam kejadian tersebut, dengan salah satu rumah ludes terbakar. Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik.

Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Awalnya, kebakaran terlihat pada atap rumah milik Suparman (59). Karena lingkungan padat penduduk, api cepat merembet ke rumah sebelah milik Fadli (46) dan kemudian ke rumah Siska Fatmawati. Tiga pemilik rumah tersebut masih ada hubungan saudara.

"Awalnya dengan suara teriakan cucunya (korban) dari dalam rumah (Suparman). Karena di dalam rumahnya ada bibi (istri Suparman) juga yang habis operasi," tutur anak salah satu korban (Fadli), Wahyudi (23) di lokasi.

Menurut informasi yang diperoleh, dalam kejadian tersebut hanya rumah Suparman yang terbakar habis. Rumah lainnya hanya sebagian terbakar, tetapi kerugian tetap ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena sejumlah barang berharga seperti emas batangan dan uang tunai juga ludes terbakar.

"Awalnya satu rumah (yang terbakar), tapi kemudian merembet karena lokasinya berdekatan," jelas Kabid Damkar dan Penyelamatan, Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja.

Penanganan kebakaran dilakukan sekitar 1,5 jam dengan bantuan warga setempat. "Penanganan sekitar 1,5 jam dilakukan. Beruntungnya tidak ada korban jiwa, namun kerugian material hingga ratusan juta. Karena mulai dari bangunan, barang berharga dan ada uang tunai juga," ungkapnya.

"Masih saudara dan rumahnya berdekatan," kata Wahyudi mengenai hubungan antar pemilik rumah. 

Teriakan cucu Suparman memicu aksi cepat untuk menyelamatkan keponakan dan bibinya. "Titik apinya itu di kamar tengah korban. Setelah saya evakuasi bibi yang habis operasi, api semakin membesar dan merembet," tambahnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami