search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ekspansi Industri Minuman Beralkohol di Indonesia: Fokus Pasar Ekspor dan Premium Tourism
Rabu, 16 Oktober 2024, 19:28 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ekspansi Industri Minuman Beralkohol di Indonesia: Fokus Pasar Ekspor dan Premium Tourism.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Perkembangan industri minuman beralkohol di Indonesia sangat bergantung pada perkembangan sektor pariwisata, baik itu jenis mass tourism maupun premium tourism. 

LKJ ini misalnya menurut, Corporate Relation Director, Dendy Borman, Senin,(14/10/2024) di Tabanan, menyebutkan, lebih mendukung pengembangan premium tourism dengan berbagai brand yang tidak hanya difokuskan untuk pasar domestik, tetapi juga untuk mendukung ekspor ke luar negeri.

Sejak pertama kali melakukan ekspor ke Thailand pada tahun 2021, LKJ kini telah memperluas pasarnya ke Filipina dan Vietnam, serta berencana memasuki pasar Tiongkok.  "Fokus utama ekspor saat ini masih di wilayah ASEAN," jelasnya.

Dirinya menyampaikan, Perusahaan ini terus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan bisnis yang ada, sambil mengembangkan inovasi dan memperkenalkan brand baru. 

"Saat ini, terdapat delapan brand yang diproduksi oleh LKJ, dengan dua brand di antara lain, Smirnoff dan Captain Morgan, sudah diekspor. Sementara itu, untuk pasar domestik, terdapat brand seperti, Gordon's Gin, Gilbey's, dan Mr. Doel," ujarnya.

Dirinya menyebutkan, Saat ini, LKJ berhasil menjadi nomor satu dalam ekspor minuman beralkohol di Bali dan menempati posisi kedua secara nasional. 

"Dengan ambisi untuk terus berkembang, perusahaan ini melakukan perluasan fasilitas di Indonesia sebagai langkah strategis untuk menjadi pusat pasokan (supply hub) bagi negara-negara ASEAN, dengan harapan dapat meluas hingga ke kawasan Asia Pasifik," paparnya.

Dirinya menyampaikan, LKJ melakukan groundbreaking untuk tambahan fasilitas yang mencakup pembangunan gudang baru dan kantor administratif. 

"Penambahan ini diperlukan agar perusahaan memiliki gudang yang lebih terintegrasi, karena sebelumnya fasilitas tersebut masih terpisah-pisah.Pembangunan ini akan mencakup area seluas sekitar 8.000 meter persegi, meskipun bukan untuk menambah kapasitas produksi," bebernya.

LKJ juga berencana untuk menambah produk dan meningkatkan volume produksi di lini produksinya, khususnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Selanjutnya, Presiden & CEO Diageo Asia Pasifik, Global Travel dan India, John O'Keeffe, menyampaikan, Diageo, pemimpin global dalam minuman beralkohol premium, menandai tonggak sejarah penting dengan peletakan batu pertama untuk fasilitas pabrik baru yang diperluas di Tabanan, Bali. 

Fasilitas baru seluas 8.800 m2 ini menggarisbawahi komitmen Diageo yang tak tergoyahkan terhadap Indonesia, memposisikannya sebagai pusat pasokan penting untuk pasar Diageo lainnya di kawasan Asia Tenggara.  

Diageo mendirikan pabriknya di Indonesia pada tahun 2014, memproduksi beberapa merek untuk pasar Indonesia. 

Pada Desember 2021, Diageo mulai mengekspor merek Smirnoff dan Captain Morgan yang diproduksi di pabrik Tabanan Bali ke Thailand, Filipina, dan selanjutnya ke negara-negara di ASEAN lainnya.Peran penting pabrik di Tabanan dan perluasan fasilitas baru.

"Perluasan pusat pasokan kami yang kuat di Bali adalah kunci strategi regional kami yang lebih luas untuk melayani pelanggan dan konsumen dengan lebih baik di seluruh Asia Pasifik dan berkontribusi pada ambisi global Diageo," katanya.

Dirinya menyampaikan, Fasilitas baru ini akan mendukung ambisi Diageo Asia Pasifik untuk meningkatkan kontribusinya terhadap penjualan produk dan bisnis Diageo secara keseluruhan di seluruh dunia. Saat ini, 37,1% dari penjualan Diageo di seluruh dunia berasal dari Asia.

Sejalan dengan komitmen global Diageo terhadap keberlanjutan, setelah beroperasi, fasilitas baru ini akan menggunakan energi 95% lebih sedikit dibanding metode produksi tradisional, berkontribusi pada rencana aksi ESG 10 tahun Diageo Society 2030: Spirit of Progress.

"Dalam rangkaian acara hari ini, O'Keeffe juga secara resmi membuka Rumah Nyambu atau Nyambu Sustainability Hub, pusat kolaborasi di mana masyarakat dapat berkumpul bersama dengan Diageo dan organisasi lain serta Lembaga Swadaya Masyarakat untuk berdiskusi tentang isu mendesak, berinovasi, dan berbagi pengetahuan tentang keberlanjutan. Hub ini merupakan kolaborasi antara masyarakat Nyambu, Desa Wisata Ekologis, Yayasan Wisnu, dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari yang didukung oleh Diageo melalui PT Langgeng Kreasi Jayaprima," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami