Sertifikasi SNI Dinilai Mampu Memperluas Pasar, Tingkatkan Kepercayaan Konsumen
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali terus berkembang pesat, dengan semakin banyak pelaku usaha mengandalkan branding dan promosi guna menarik perhatian konsumen.
Namun, di tengah maraknya produk-produk UMKM, penting untuk memastikan bahwa, kualitas produk ditawarkan tetap terjaga dan dapat memenuhi standar diharapkan oleh pasar.
Salah satu cara dinilai efektif untuk mencapai hal ini adalah, dengan memperoleh sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dalam memilih produk.
Gde Sumarjaya Linggih, anggota DPR RI Komisi VI dari Partai Golkar, menilai bahwa, keberadaan UMKM di Bali semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan, seiring dengan perubahan pola penjualan yang semakin mengarah ke platform online.
Hal ini membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk UMKM, namun tetap membutuhkan perhatian khusus pada kualitas dan pelayanan.
“Banyak pelaku UMKM di Bali yang sudah mulai merambah pasar digital. Namun, selain akses pasar yang lebih luas, kualitas produk dan pelayanan yang cepat menjadi hal yang sangat penting untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, kami mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan fasilitas seperti Badan Standardisasi Nasional (BSN) agar produknya dapat terdaftar dan memperoleh SNI, serta Nomor Induk Berusaha (NIB),” papar Gde Sumarjaya Linggih dalam seminar digelar oleh BSN bersama BPC HIPMI Badung dengan tema Sosialisasi Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi UMKM di Sempidi, Badung, Jumat,(8/11/2024).
Lebih lanjut, Gde Sumarjaya juga menyoroti kendala utama dihadapi para pelaku UMKM pemula, yaitu permodalan dan pemasaran.
Untuk itu, ia menggandeng Madani, sebuah lembaga pembiayaan menawarkan permodalan tanpa jaminan, serta Bank Mandiri yang berkomitmen untuk membantu UMKM dalam memperoleh akses permodalan lebih mudah.
“Banyak pelaku UMKM yang produknya sudah laris, tetapi terkendala modal untuk mengembangkan usaha. Melalui kerjasama dengan Bank Mandiri, kami berharap para pelaku UMKM ini bisa mendapatkan bantuan modal yang dibutuhkan untuk terus berkembang,” ujarnya.
Ketua Umum BPC HIPMI Badung, I Made Agus Hermanta, juga menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya sertifikasi produk untuk meningkatkan daya saing UMKM.
Menurutnya, seminar ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, tetapi juga membuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memahami proses sertifikasi BSN dan bagaimana cara mengatasi tantangan permodalan dan pemasaran.
“UMKM Badung harus lebih siap menghadapi persaingan pasar. Kami di BPC HIPMI Badung berupaya untuk menjembatani para pelaku UMKM dengan BSN, agar mereka bisa mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan. Selain itu, kami juga menghadirkan platform seperti Tokopedia untuk membantu pemasaran produk secara digital,” paparnya.
Agus Hermanta menambahkan, bahwa meskipun banyak UMKM yang fokus pada pemasaran selama pandemi COVID-19, kini saatnya bagi mereka untuk mulai memperhatikan aspek legalitas produk, termasuk sertifikasi BSN. Dengan demikian, diharapkan UMKM Bali dapat bersaing lebih baik di pasar global.
“Melalui seminar ini, kami berharap pelaku UMKM bisa lebih memahami pentingnya sertifikasi dan segera melakukan proses pendaftaran produk mereka. Kami akan terus mendukung mereka, baik dalam hal administrasi maupun permodalan, untuk memastikan UMKM Bali tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam perekonomian digital,” katanya.
Dengan upaya yang terus dilakukan untuk memperkuat kualitas dan legalitas produk UMKM, Bali diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan UMKM yang mampu bersaing baik di pasar lokal maupun global.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga