Jualan Sate Ampet Setengah Abad, Wayan Dana Sukses Cetak 6 Sarjana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Di kaki Gunung Agung, tepatnya di Bajar Bangbang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, seorang penjual sate legendaris yang telah berjualan selama lebih dari setengah abad, I Wayan Dana, menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Di usia yang kini mencapai 75 tahun, Wayan Dana masih semangat mengais rezeki dengan menjajakan sate “ampet” yang sudah menjadi ikon di daerahnya.
Dengan lebih dari 50 tahun berjualan sate, Wayan Dana mulai menjalani profesinya sejak muda, bahkan sempat berkeliling menjual sate keliling sebelum akhirnya memilih berjualan di tempat yang lebih tetap di sebelah kantor camat setempat. Meski kini usianya semakin senja, semangatnya tetap berkobar.
"Saya sudah 50 tahun jualan sate, pernah juga keliling, tapi karena sudah tua, saya lebih memilih di sini, di dekat kantor camat," kata Wayan Dana sambil tersenyum, saat diwawancarai pada Senin (13/1/2025).
Setiap hari, ratusan tusuk sate “ampet” yang digarap dengan penuh cinta ini habis terjual. Keistimewaan sate Wayan Dana terletak pada rasa yang selalu konsisten dari dulu hingga kini. Kombinasi rasa manis dan pedas pada sate yang diolah dengan bumbu khas Bali ini menjadi daya tarik utama bagi pelanggan.
Salah seorang pelanggan setia, Wayan Adi, mengaku sudah mengenal Wayan Dana sejak masa SMA pada tahun 2003. Adi menceritakan, meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, rasa sate yang dijual Wayan Dana tetap sama dan tak berubah.
“Rasanya tetap enak, dari zaman saya SMA sampai sekarang tetap sama,” ungkap Adi.
Namun, yang lebih mengagumkan lagi, perjalanan panjang Wayan Dana dalam berjualan sate tidak hanya sukses di dunia kuliner, tapi juga di dunia pendidikan. Selama 50 tahun berjualan, ia berhasil menyekolahkan enam orang anaknya hingga lulus sarjana, bahkan salah satu putrinya kini sudah menyelesaikan pendidikan S2. Semua anaknya kini berprofesi sebagai guru.
"Saya bangga, anak-anak saya semua sudah sarjana, dan semuanya kini menjadi guru. Ini berkat kerja keras saya dalam berjualan sate," terang Wayan Dana dengan penuh kebanggaan.
Meskipun telah banyak mengalami lika-liku kehidupan, Wayan Dana mengaku tidak pernah merasa jenuh menjalani profesinya. Bagi Wayan Dana, berjualan sate sudah menjadi bagian dari rutinitas dan kebiasaan yang mengalir dalam hidupnya.
"Kebiasaan ini sudah mengalir dalam hidup saya, dan saya merasa bahagia bisa terus melakukannya," tambahnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs