Kapal Pesiar MV Riviera Sandar di Celukan Bawang, Pelabuhan Siap Dikembangkan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pelabuhan Celukan Bawang di bulan Maret 2025 ini mencatat sejarah. Untuk pertama kalinya, kapal pesiar berbadan lebar dengan panjang 239 meter lebih dapat dengan mudah bersandar di salah satu dermaga pelabuhan tersebut.
Bersandarnya kapal pesiar MV Riviera pada Rabu, 5 Maret 2025, menjadi momentum perubahan besar yang akan dilakukan oleh Pelindo Cabang Celukan Bawang.
General Manager Pelindo Regional III Cabang Celukan Bawang, Mochammad Imron, mengatakan bahwa di tahun 2025 ini Pelabuhan Celukan Bawang akan mulai membangun infrastruktur pelabuhan untuk melengkapi fasilitas yang ada, di antaranya rencana memperpanjang dermaga dan membangun shelter untuk penumpang cruise.
Imron menyebut perpanjangan dermaga dan keberadaan shelter tersebut sangat penting mengingat kedatangan kapal pesiar semakin intens dan terjadwal.
"Kita proyeksikan dari tahun 2024 ke tahun 2025 akan ada peningkatan signifikan 50 persen. Tahun 2024 ada kunjungan 8 cruise dan proyeksi tahun 2025 ada 12 kunjungan cruise," kata Imron, Senin (10/3/2025).
Saat ini, dermaga paling panjang yang dimiliki Pelabuhan Celukan Bawang berada di Dermaga 2, yakni 160 meter dengan lebar 15 meter, memiliki kedalaman (draft) 19 meter dengan kapasitas 2 ton per meter.
Di pertengahan tahun ini, menurut Imron, akan dibangun dermaga dengan kapasitas dua kali lipat dari sebelumnya. Pembangunan dua infrastruktur itu, menurutnya, sangat penting terlebih hal itu sudah tertuang dalam rencana induk pelabuhan (RIP) yang kini tengah berproses.
"Tentu saja selain untuk cruise, dermaga yang akan kita perpanjang itu untuk menunjang operasional kapal cargo juga. Itu sudah tertuang di RIP kita," imbuh Imron.
Pelabuhan Celukan Bawang merupakan pelabuhan alam dengan kedalaman alami sehingga tidak memerlukan pengerukan. Dibandingkan dengan Pelabuhan Benoa, menurut Imron, Pelabuhan Celukan Bawang memiliki kelebihan di draftnya, yakni dua kali lipat lebih dalam dibanding dengan Pelabuhan Benoa.
"Kalah kita hanya di panjang dermaga, Benoa bahkan bisa pecahkan rekor dengan 3 sekaligus cruise sandar. Di dermaga kita, cruise paling panjang yang bersandar memiliki panjang 238 meter. Rencana penambahan panjang dermaga sekitar 100 meter, dan setelahnya panjang dermaga menjadi 260 meter," ucapnya.
Menurut Imron, jika dermaga dengan panjang 260 meter selesai, Pelabuhan Celukan Bawang akan mampu menampung cruise dengan panjang hingga 400 meter. Secara umum, pelabuhan ini memiliki kapasitas cukup besar untuk menampung kapal.
"Kita memiliki 5 dermaga. Di Dermaga 2, dua kapal cargo bisa kita tampung. Dermaga 1 hanya bisa untuk satu kapal. Dermaga 3 untuk kapal perintis, ada dermaga curah cair, dan dermaga TUKS Tonasa," terangnya.
Sementara di Dermaga 3 yang khusus untuk kapal perintis, Imron mengatakan akan membangun shelter untuk penumpang perintis. "Fokus kita di tahun 2025 ini akan dilakukan peningkatan kapasitas di semua dermaga, termasuk di Dermaga 1," ujarnya.
Hanya saja, menurut Imron, Pelabuhan Celukan Bawang memiliki kendala, yakni belum memiliki RIP yang kini sedang berproses di Kementerian Perhubungan RI. Dalam RIP tersebut, seharusnya ada lampiran rekomendasi dari Bupati Buleleng maupun Gubernur Bali, namun rekomendasi keduanya belum terbit.
"Kendala kita untuk mengembangkan pelabuhan ada di RIP. Karena itu kami memerlukan dukungan dari stakeholder, terutama Bupati Buleleng dan Gubernur Bali untuk penerbitan rekomendasi tersebut," kata Imron.
Menariknya, Pelabuhan Celukan Bawang merupakan salah satu pelabuhan yang in line dengan International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code), yakni kode internasional yang mengatur keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/sas