Delapan Warga Ubud Digigit Anjing Rabies
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sebuah insiden gigitan anjing yang terinfeksi rabies terjadi di Banjar Tunon, Desa Singakerta, Ubud, Bali. Sebanyak delapan orang mengalami luka akibat serangan anjing jenis mix pom yang mengalami perubahan perilaku.
Dikabarkan, anjing tersebut sempat tertabrak sebelum menggigit beberapa orang, termasuk anggota keluarga, tetangga, dan teman-teman dari desa lain.
Korban Gigitan Anjing Rabies di Ubud:
1. Ni Wayan Kapar (65 tahun) – Luka di jari dan kaki
2. Made Sunarta (39 tahun) – Luka di kaki kanan dan kiri
3. Yusfi Ari Yusuf (37 tahun) – Luka di kaki kanan
4. Kadek Bagus Raka (7 tahun) – Luka di kaki kiri
5. Komang Ari Laksmini (5,5 tahun) – Luka di tangan, kaki, dan pipi
6. Deka (tetangga) – Luka di kaki
7. Tuesi (tetangga) – Luka di kaki
8. Pak Peri/I Nyoman Andika (Br. Samu, Singapadu Kaler) – Luka di tumit kaki kiri
Sampel otak anjing tersebut telah dikirim ke BBVET untuk pemeriksaan laboratorium, dan hasilnya menunjukkan bahwa anjing itu positif rabies.
Puskesmas setempat telah memberikan rekomendasi perawatan kepada para korban. Saat ini, mereka sedang menjalani penanganan medis yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus rabies.
Drh. Arri Semara, petugas Keswan Gianyar yang membawahi Desa Singakerta, membenarkan kejadian ini pada Jumat (14/3).
“Korban telah mendapatkan penanganan medis yang tepat, dan perawatan ini menjadi tanggung jawab bidang kesehatan manusia,” ujarnya.
Dalam kasus gigitan anjing rabies, penanganan yang cepat sangat penting. Jika terkena gigitan, masyarakat dihimbau untuk segera mencari pertolongan medis guna mendapatkan vaksinasi rabies yang terdiri dari tiga dosis serta imunoglobulin (IG) untuk mencegah penyebaran virus.
Pihak berwenang juga menegaskan pentingnya vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan guna mencegah penyebaran virus di masyarakat. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan hewan dan lingkungan dapat membantu menekan angka kasus rabies di Bali.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr