search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diskon dan Libur Panjang Dorong Pertumbuhan Ritel di Bali
Sabtu, 22 Maret 2025, 16:22 WITA Follow
image

beritabali/ist/Diskon dan Libur Panjang Dorong Pertumbuhan Ritel di Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penjualan eceran di Provinsi Bali diprediksi terus mengalami pertumbuhan pada Februari 2025. Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali diperkirakan mencapai 117,2, tumbuh 7,2% secara tahunan (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan faktor utama pendorong pertumbuhan ini adalah adanya program diskon dari distributor yang bertepatan dengan libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Imlek, serta perayaan keagamaan Pagerwesi.

"Prakiraan peningkatan kinerja ritel tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya program diskon dari distributor sehubungan dengan adanya libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek, serta perayaan keagamaan Pagerwesi," jelasnya di Renon, Denpasar, Kamis (21/3/2025).

Lebih lanjut, Erwin menyebut pemberian potongan harga turut mendorong kinerja penjualan eceran di tengah normalisasi kunjungan wisatawan pasca-libur panjang Januari 2025. Berdasarkan data dari Angkasa Pura, jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 17,91% (mtm) atau mencapai total 791 ribu wisatawan.

Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilakukan BI Bali mencakup 100 pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya. Hasil survei menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ritel didorong oleh beberapa sub-sektor utama, seperti Barang Budaya dan Rekreasi yang meningkat 4,8% (mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi naik 3,3% (mtm), serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh 2,6% (mtm).

Sementara itu, pada Januari 2025, IPR Bali tercatat sebesar 116,6 atau tumbuh 6,3% (yoy). Hal ini menunjukkan tren positif konsumsi masyarakat Bali yang terus meningkat.

Prospek penjualan eceran di Bali dalam beberapa bulan ke depan juga diperkirakan tetap positif. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan optimisme pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan ritel dalam jangka pendek dan menengah.

"Terjaganya IEP pada level optimis mengindikasikan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi Bali akan terus berlanjut," cetus Erwin.

IEP bulan April 2025 tercatat sebesar 155, sedangkan untuk Juli 2025 mencapai 191, yang masih berada pada level optimis (IEP > 100).

Dalam menjaga pertumbuhan sektor ritel dan daya beli masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali terus bersinergi dalam mengawal kestabilan harga.

"Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama TPID Provinsi Bali senantiasa bersinergi dalam mengawal kestabilan harga, memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, dan menjaga ekonomi Bali agar terus bergerak dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan," tutupnya.

Dengan optimisme yang tinggi terhadap pertumbuhan ritel, diharapkan ekonomi Bali tetap stabil dan mampu beradaptasi dengan dinamika sektor konsumsi dan pariwisata yang terus berkembang.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami