search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pameran “Metangi” Bangkitkan Seniman Bedulu di Goa Gajah

Sabtu, 12 Juli 2025, 23:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pameran “Metangi” Bangkitkan Seniman Bedulu di Goa Gajah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Wantilan Pura Goa Gajah, Bedulu, Gianyar, pada Jumat (11/7), menjadi panggung bagi semangat baru~ kebangkitan seni rupa di Bali. 

Di lokasi yang sarat sejarah ini, digelar pameran bertajuk “Painting Exhibition & Fotografi by Bedulu Artist Community” yang mengusung tema “Metangi”, bermakna “bangkit kembali”. Pameran ini menjadi simbol harapan dan tekad para seniman untuk menata kembali kehidupan pasca pandemi melalui karya-karya seni.

Ketua Paguyuban Himpunan Seniman Bedulu (USB), Ketut Ardana Maiyana, menyampaikan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang memamerkan karya, tetapi juga wadah pertemuan antar generasi seniman, baik dari dalam maupun luar Bali.

“Ini ruang silaturahmi antar seniman lintas generasi. Kami ingin Bedulu menjadi titik temu kreativitas, sekaligus ruang untuk berbagi semangat,” ujarnya.

Sebanyak 24 seniman ambil bagian dalam pameran ini. Tak hanya dari Gianyar dan Bali, sejumlah seniman dari luar daerah bahkan luar negeri turut berpartisipasi, menandai keterbukaan Bedulu sebagai pusat kreativitas yang makin inklusif.

Salah satu pelukis senior asal Bedulu, I Gusti Ngurah Astawa, yang juga menjadi motor penggerak acara, menyampaikan apresiasinya kepada desa adat yang telah memberikan ruang bagi seniman lokal.

“Kenapa di Bedulu? Karena seniman Bedulu perlu rumah untuk berkarya dan membangun jaringan, termasuk potensi ekonomi lewat seni,” jelas Ngurah Astawa.

Pameran “Metangi” akan berlangsung hingga 11 Agustus mendatang. Seluruh karya lukisan dan fotografi yang dipamerkan dapat dibeli langsung di tempat, dengan harga mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta. Setiap karya menawarkan beragam tema, gaya, dan teknik medium yang mencerminkan kekayaan visual para seniman.

“Kalau ada yang berminat, bisa langsung dibeli dan dibawa pulang. Kami ingin menjangkau pasar seni yang lebih luas, termasuk wisatawan yang datang ke Goa Gajah,” imbuh Ngurah Astawa.

Pemilihan tema “Metangi” mencerminkan semangat kolektif untuk bangkit dari keterpurukan pandemi. Para seniman Bedulu ingin kembali menunjukkan eksistensi mereka di tengah geliat pariwisata dan budaya Bali.

“Metangi bukan hanya soal bangkit individu, tapi bangkit bersama. Lewat karya, kami ingin Bedulu kembali hidup sebagai pusat seni dan budaya,” tandas Ngurah Astawa.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami