search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
DPRD Buleleng Dorong Perumda Swatantra Produksi Kopi Lokal

Rabu, 16 Juli 2025, 11:03 WITA Follow
image

beritabali/ist/DPRD Buleleng Dorong Perumda Swatantra Produksi Kopi Lokal.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Komisi III DPRD Buleleng mendorong agar Perumda Swatantra mampu menciptakan usaha baru, kopi lokal. Ini dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara usai meninjau panen perdana kopi robusta yang dikelola oleh Perumda Swatantra di Desa Pucak Sari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng pada Selasa (15/7). 

"Kami meninjau kebun milik Perumda Swatantra, untuk memastikan ada apakah peningkatan pendapatan dari ini. Kami harus tau di lapangan seperti apa," katanya. 

Dari hasil tinjauan itu, Umbara mengungkapkan, terjadi penurunan produksi kopi. Kendati demikian, pihaknya berharap agar Perumda Swatantra mampu melakukan pengolahan pascapanen, sehingga memiliki usaha baru selain dibidang peternakan. 

"Bikin industri serbuk kopinya, bikin brand sendiri. Kita punya banyak pegawai negeri, yang bisa menjadi pasar buat kopi kita sendiri. Bahkan di kebun ini bisa dibuatkan tempat wisata menikmati kopi. Ini luar biasa, untuk PAD kita," jelasnya. 

Sementara Direktur Operasional Perumda Swatantra Nyolan Satwika mengatakan,  pihaknya memiliki perkebunan kopi varietas robusta seluas 8 hektar di Desa Pucak Sari ini. Dengan jumlah kopi yang dihasilkan diperkirakan mencapai 13 ton. Jumlah ini diakui Satwika berkurang dari tahun sebelumnya, dengan berat mencapai 21 ton. Penurunan ini disebabkan karena faktor cuaca. 

Sementara terkait pengolahan kopi, Satwika menyebut, telah dimasukan dalam rencana bisnis perusahaan. Dimana, biji-biji kopi ini nantinya akan diolah di wilayah Gerokgak, untuk menjadi produk siap konsumsi atau menjadi bubuk kopi dengan merk lokal. 
"Kami sudah programkan, sesuai dengan konsep hilirisasi dari program Bupati Buleleng," tandasnya. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami