Kazakhstan resmi membuka Kantor Konsulat Kehormatan di Bali dan menunjuk Ketua Asosiasi Travel Agen atau ASITA Bali, I Putu Winastra sebagai Konsul Kehormatan untuk wilayah Bali. 

Peresmian ini dilakukan langsung oleh Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov, pada Rabu (30/7/2025) di Jalan Trengguli I No 14, Tembau, Denpasar Timur.

“Dengan pembukaan Kantor Konsulat ini membuktikan bagaimana keseriusan negara Kazakhstan terhadap Bali dan Indonesia. Kami berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri yang sudah memberikan persetujuan terkait pembukaan konsulat kehormatan di Bali,” ujar Serzhan Abdykarimov.

Menurut Abdykarimov, Bali menjadi lokasi strategis karena merupakan destinasi populer wisatawan Kazakhstan. Data menunjukkan, jumlah kunjungan wisatawan Kazakhstan ke Bali pada tahun 2023 mencapai 9 ribu orang, dan melonjak menjadi 18 ribu orang pada 2024.

Selain pariwisata, pembukaan Kantor Konsulat Kehormatan Kazakhstan juga diharapkan memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, perdagangan, dan investasi. 

“Kami berharap bisa membawa investor dari Kazakhstan ke Bali dan sebaliknya. Orang Bali yang belum pernah melihat keindahan Kazakhstan juga bisa datang langsung ke negara kami,” kata Abdykarimov.

Sementara itu, Konsul Kehormatan Kazakhstan Putu Winastra menyampaikan pihaknya siap menjalin komunikasi yang lebih erat dengan berbagai pihak, khususnya pelaku industri pariwisata di Kazakhstan.

“Bali terkenal sebagai tujuan wisata internasional. Animo wisatawan Kazakhstan ke Bali terus meningkat, sehingga keberadaan konsulat ini penting untuk memberikan pendampingan dan rasa nyaman kepada warga negara Kazakhstan yang berkunjung ke Bali,” tambahnya.

“Dengan adanya perwakilan ini, komunikasi dengan para tour operator di Kazakhstan bisa lebih mudah. Kami juga berencana melakukan sales mission ke Kazakhstan dan negara-negara Asia Tengah untuk mempromosikan Bali, sekaligus memperkenalkan keindahan Kazakhstan kepada wisatawan Indonesia,” ujar Winastra.

Namun, lanjutnya, yang menjadi tantangan sekaligus peluang ke depan adalah konektivitas penerbangan dari Kazakhstan ke Bali. 
“Saat ini belum ada penerbangan langsung dari Astana Airport ke Bali. Bayangkan, tanpa direct flight saja kunjungan sudah tinggi, jika ada konektivitas pasti jumlahnya akan semakin besar,” jelasnya.

Winastra menyebut kemungkinan membuka charter flight dari Kazakhstan ke Bali masih terbuka. 

“Namun ini harus dilakukan dua pihak. Ketika mereka membawa turis ke Bali, kita juga perlu mendorong wisatawan Indonesia berkunjung ke Kazakhstan. Ini tantangan sekaligus peluang yang harus dikerjakan bersama sektor swasta dan pemerintah,” tegasnya.

Selain itu, Winastra menjelaskan karakteristik wisatawan Kazakhstan yang rata-rata menghabiskan waktu 7-10 hari di Bali. 
“Mereka suka aktivitas di alam, pantai, danau, serta menginap di hotel berbintang. Dengan aktivitas yang padat, spending wisatawan Kazakhstan cukup tinggi,” ujarnya.

Dengan dibukanya Konsulat Kehormatan Kazakhstan di Bali, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Bali, dengan Kazakhstan semakin erat, tidak hanya di sektor pariwisata tetapi juga dalam pengembangan investasi dan perdagangan.