search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kualitas Kakao Jembrana Tempati Peringkat Tertinggi se-Indonesia
Rabu, 5 Januari 2022, 21:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kualitas Kakao Jembrana Peringkat Tertinggi se-Indonesia.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Komoditi produksi kakao kabupaten jembrana menempati posisi puncak dari produksi kakao Se-indonesia. Namun bukan berarti dari volume produksinya melainkan berada di peringkat tertinggi melainkan dari sisi kualitas. 

Kualitas Kakao Jembrana telah diakui sebagai komoditi berkualitas bagus di Indonesia. Pasalnya, produksi biji kakao Jembrana dilakukan melalui fermentasi. Selain itu juga para petani kakao dalam pembudidayaan mengunakan pola dan sistem ramah lingkungan.

Hal itu diungkapkan direktur yayasan kalimajari, IGA Agung Widiastuti saat peringatan hari lapang tani yang dipusatkan di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Rabu (5/1/2022). 

Hari lapang tani yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, turut hadir Kadis Pertanian, pimpinan BUMN, juga puluhan kelompok subak abian yang tersebar di kabupaten Jembrana.

"Dari kuantitas memang produksi cokelat kita masih sangat kecil jika dibandingkan provinsi se-Indonesia. Namun yang kita kedepankan kualitas produksi dengan metode fermentasi ini," ujar Widiastuti.

Kata Agung Widiastuti, dengan implementasi produksi kakao fermentasi di Jembrana,  mampu menyetarakan diri dengan produksi kakao dunia. 

"Pola fermentasi yang kita terapkan di Bali khususnya di kabupaten Jembrana menjadikan kebanggaan para petani budidaya di bali lantaran produksi kita (Bali) mampu bersaing di pasar dunia khususnya pasar Amerika," ujarnya.

Terkait budidaya tanaman kakao ramah lingkungan, kata Widiastuti para petani kakao di bali khususnya di Jembrana dilakukan dengan pola organik. 

"Mulai dari pengolahan tanah, pemupukan dan pembrantasan hama dan penyakit semuanya menggunakan dengan pola organik. Misalnya pemupukan menggunakan kompos, fungisida dan insektisida masing masing juga menggunakan berasal dari reramuan yang telah diracik oleh para anggota kelompok tani," paparnya.

Sementara Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, hari lapang tani mampu dijadikan momentum bagi kalangan tani dan generasi muda untuk lebih bergairah dalam budidaya di sektor pertanian.

"Saat ini kabupaten Jembrana yang notabene daerah agraris dan masyarakatnya sebaian besar bergelut di sektor pertanian. Untuk itu ia berharap lebih bergairah bertani khususnya budidaya tanaman kakao," kata Wabup Ipat.

Wabup ipat berharap para petani kakao mampu berinovasi sehingga akan dapat menambah pengasilan. "Memang kita (Jembrana) akui produksi  kakao masih sangat kecil namun secara umum di Indonesia kakao menempati posisi keenam dunia. Saya harapkan kepada para petani kakao di Jembrana ini untuk melakukan inovasi inovasi baru khususnya dengan melakukan prosesing biji kakao fermentasi. Dengan cara ini selain biji kakao Jembrana dapat bersaing di pasar dunia secara ekonomi," pungkasnya.

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami