search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Bidik Tersangka WN Asing
Selasa, 12 Februari 2008, 21:08 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Tim gabungan semakin sulit mengungkap pembantaian Heidi Murphy (38). Meski banyak ditemukan kejanggalan dari keterangan para saksi warga asing, tapi tidak ada yang bisa dijadikan alat untuk menjerat sebagai tersangka.Diakui sumber, pihaknya sudah mencurigai beberapa orang warga asing dan tinggal mencari pembuktian. Namun fakta yang ditemukan di lapangan selalu buntu.

Dikatakannya, sekarang ini penyelidikan kematian Heidi dilakukan ekstra hati-hati. Tidak gegabah dan harus ada pembuktian akurat. Artinya, menjerat pelaku kejahatan harus mengutamakan bukti permulaan yang cukup.“Jangan sampai salah tangkap, malu nanti kita,” bebernya.

Sumber belum bisa memastikan apakah kematian Heidi ada kaitannya dengan bisnis dan dendam dari rekan-rekannya. Akan tetapi ada ganjalan yang terlihat dalam pemeriksaan para saksi warga asing.Dari hasil lidik, Vila Mekar Sari dikontrak oleh korban, rekannya Rofe alias Raven dan Murben Slauni, mantan suami korban asal Australia.

Mereka mengontrak Vila selama setahun seharga Rp 45 juta. Uang muka kontrakan baru dibayar Rp 3,5 juta, selebihnya tidak jelas kapan dibayar.“Apakah kematian korban ada kaitannya dengan kontrakan rumah, ini yang masih kita kaji,” ungkapnyaPenyelidikan ke persoalan asmara, juga evaluasi. Dari keterangan beberapa saksi, mantan suami korban, Murben Slauni kini punya pacar, yang sedang hamil dan mereka tinggal di Jalan Beraban No 9 Kuta Utara.

Petugas semakin puyeng, sebab kecurigaan terhadap Murben Slauni tidak bisa dibuktikan. Alibi Murben Slauni, sebelum pembunuhan menimpa mantan istrinya, Sabtu (09/2), berada di rumah di Jalan Beraban. Keterangan ini cocok dari keterangan yang diberikan pacarnya ke polisi.

 



Kecurigaan terhadap Rofe alias Raven (rekan korban, red) juga sama, tidak ada pembuktian.Sumber mengatakan, Sabtu (09/2), Rofe meninggalkan korban sendirian di Vila Mekar Sari. Padahal, selama ini Rofe tidak pernah pergi tanpa korban.

Alasan Rofe, dia bersama teman-temannya akan party di Ubud Gianyar. Sabtu siang sekitar pukul 15.00 Wita, Rofe mengaku ke penyidik sempat menghubungi korban di Vila, maksudnya untuk mengirim barang dari Ubud.

Rofe yang umurnya kira-kira 45 tahun ini mengaku, menghubungi korban lewat handphone. Dari pembicaraan, korban mengatakan tidak berada di rumah. Sebaiknya, kata korban, barang dikirim ke Vila karena di Vila ada yang jaga diantaranya buruh cat. Akhirnya Rofe berinisiatif menghantar barang pesanan melalui jasa taksi.

Pengakuan Rofe sangat berbeda dengan keterangan saksi buruh cat. Mereka yang dimintai keterangan mengatakan, korban ada di rumah dan tidak pergi kemana-mana.“Banyak kejanggalan dari pemeriksaan para saksi warga asing tapi tidak bisa dibuktikan,” ungkapnya (Che)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami