search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pantai Kubutambahan dan Bukti Hancur
Kamis, 14 Februari 2008, 17:29 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Hantaman Gelombang Pasang yang menerjang kawasan pesisir Pantai Bali Utara mengakibatkan sebagian besar kerusakan fatal pada daerah pinggiran pantai tersebut, seperti terlihat Kamis (14/2), akibat hantaman gelombang pasang dalam sepekan terakhir membuat pantai Kubutambahan dan Bukti sekitar tiga kilometer mengalami abrasi berat.

“Lihat saja Pak, kondisi pantai disini sudah masuk kategori hancur karena abrasinya sudah mencapai 10 hingga 20 meter ke darat, karena setiap hari ombak besar terus menghantam pantai. Ombak ini tingginya sampai 2 atau 3 meter. Coba lihat, warung ikan bakar itu tinggal menunggu nasib,” ungkap seorang nelayan di Desa Bukti.

Perbekel Desa Bukti, Gede Wardana mengungkapkan selama bencana gelombang pasang yang menimpa wilayahnya banyak pepohonan seperti kelapa dan lainnya tenggelam dihantam gelombang, “Syukur tidak ada korban jiwa, tapi kalau tumbuhan banyak sekali yang dihempaskan gelombang pasang itu,” ungkapnya.

 



“Para nelayan disini sudah tiga pekan ini tidak pernah melaut karena ombak terus membesar. Mereka sekarang kesulitan mencari makanan, jumlahnya sekitar 100-an lebih. Tapi nelayan 72 KK yang bertempat tinggal di pesisir,” ujar Perbekel Bukti.

Di tempat terpisah, Perbekel Desa Kubutambahan, Ketut Sandirat mengungkapkan, warganya di sepanjang pantai menjadi korban gelombang pasang. Pantai yang benar-benar hancur terkena abrasi sepanjang 400 meter di wilayah barat Kubutambahan. 50 KK nelayan di Kubutambahan menjadi korban gelombang tersebut.

“Airnya masuk ke rumah-rumah penduduk. Saat itu gelombangnya sampai 6 meter tingginya, kalau ditotalkan warga di bagian timur Kubutambahan mencapai 100 KK,” ungkap Sandirat.

Dari korban amukan gelombang pasang di kedua desa itu, telah dilaporkan ke Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, namun hingga saat ini belum ada bantuan yang mengalir kepada para nelayan tersebut. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami