search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pencurian Pasir Laut di Jembrana Menggila
Minggu, 4 Januari 2009, 21:09 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Mahalnya harga pasir laut di pasaran membuat pencurian pasir laut di Jembrana makin marak. Oknum-oknum yang melakukan pencurian tergiur dengan melonjaknya permintaan pasir laut yang disertai dengan meningkatnya harga pasir laut tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, pencurian pasir laut terjadi hampir di seluruh pantai di wilayah Jembrana antara lain, pantai Pengambengan, Negara dan pantai Yeh Kuning, Pekutatan.

Pencurian pasir laut di Pengambengan memang sempat ditertibkan oleh Satpol PP Jembrana, namun belakangan ini kembali kambuh.Pencurian pasir laut tersebut dilakukan dengan terlebih dulu mengumpulkannya di satu tempat yang tersembunyi dan tertutup rapat.Setelah mendapatkan pembeli, pasir laut akan diangkut pada malam hari supaya terhindar dari pantauan aparat.

Perbekel Pengambengan, H Asmuni Turyadi ketika dihubungi, Minggu (4/1) mengatakan pihaknya telah berulang kali mengingatkan warganya agar tidak mengambil pasir laut namun masih saja ada warganya yang melakukan pengambilan pasir laut.

"Kita sudah sering mengingatkan mereka bahkan sudah beberapa kali kita dipanggil, tetapi mereka tetap membandel dan melakukan aksinya dengan kucing-kucingan," ungkapnya.

Sedangkan di pantai Yeh Kuning, pencurian pasir laut malah lebih parah karena dilakukan secara besar-besaran dengan menggunakan alat berat dan dikoordinir oleh seorang oknum.

"Pengambilan pasir laut ini ada yang mengkoordinir. Awalnya memang berkedok untuk pembangunan desa tapi belakangan ini hasil penjualannya malah masuk kantong pribadi," ujar seorang sumber yang minta namanya tidak dionlinekan.

Kepala Dinas PULH Jembrana Ketut Swijana, Minggu (4/1) membenarkan kasus pengambilan pasir laut masih marak di Jembrana. Padahal pihaknya sudah berusaha menghentikan pengambilan pasir laut yang jelas-jelas dilarang dengan alasan apapun apalagi diperjualbelikan. 

"Camat sudah kita surati supaya dilanjutkan ke desa-desa, kita juga pernah turun ke lokasi dimana ada aksi pengambilan pasir laut itu,"terangnya. (dey)

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami