search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sri Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat
Selasa, 21 April 2009, 16:41 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Deretan korban gantung diri di Jembrana semakin bertambah menyusul tewasnya Ni Wayan Sri Artiningsih (24), warga Dusun Munduk Kendung, Berangbang, Negara. Sri ditemukan telah tewas tergantung dengan kain batik coklat di ventilasi kamar tidurnya, Selasa (21/4).

Dari informasi yang dihimpun, sebelum gantung diri, Senin (20/4), Sri ngambul (ngambek,red) ke rumah orang tuanya setelah terlibat pertengkaran dengan suaminya, I Ketut Subagiarta, yang masih sedesa dengannya. Namun, di rumah orang tuanya itu, Sri menampakkan perubahan sikap dengan selalu mengurung diri di kamar tidurnya. Kepada orang tuanya, Sri yang baru tujuh bulan menikah, hanya mengatakan kalau dirinya akan menginap untuk beberapa hari saja.

Sri ditemukan sudah tidak bernyawa oleh ibunya Ni Nyoman Seblu, yang merasa curiga lantaran sampai pukul 07.00 pagi tadi, anak perempuannya belum juga keluar dari kamarnya.

Merasa ada hal yang tidak beres, ibunya itu berinisiatif untuk membangunkan anaknya yang belum memberikannya cucu.
Namun, sayangnya pintu kamarnya dikunci dari dalam. Saat diintip dari celah pintu, terlihat Sri sudah tampak lemas tergantung. Lalu pihak keluarga yang datang berhamburan berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar untuk segera memberikan pertolongan. Ternyata upaya pertolongan tersebut sia-sia, lantaran Sri sudah terburu menghembuskan nafasnya.

Sebelum nekad gantung diri, korban masih sempat menuliskan sepucuk surat yang intinya korban merasa kecewa dengan perkawinannya yang baru dijalani selama tiga bulan. Sri merasa tidak ada keharmonisan selama menjalani perkawinan dan jalan itu (gantung diri,red) yang menurutnya terbaik untukditempuhnya agar lepas dari beban hidupnya. Korban juga meminta maaf kepada orang tuanya karena itu merupakan jalan akhir hidupnya yang harus ditempuh.

Kapolsek Kota Negara AKP Ngurah Putu Riasa seijin Kapolres Jembrana, AKBP Ketut Suardana ketika dikonfirmasi, Selasa (21/4) membenarkan kejadian tersebut. Riasa mengaku sudah melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Korban murni meninggal karena gantung diri lantaran diduga putus asa,” tandasnya. 

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami