search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AFP Kerjasama Polda Bali
Jumat, 5 November 2010, 16:09 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Guna mencegah terjadinya penyelundupan imigran gelap (people smuggling) yang transit di wilayah pesisir Bali, Australian Federal Police (AFP) menghibahkan sejumlah peralatan deteksi kepada Polda Bali, pada Jumat (5/11).

Bantuan serupa sudah pernah diberikan kepada empat provinsi yakni Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Lampung dan DKI Jakarta.

Kerjasama ini juga dirangkaikan dengan peresmian ruangan satgasda people smuggling yang terletak di Call Center Polda Bali. Nantinya, satgasda yang bertugas sebanyak 8 personel diambil dari unit satuan Reskrim, Intelkam, Narkoba, Dit Pol Air dan unit TNCT.

Selain itu, pihak AFP juga akan menempatkan seorang petugasnya untuk memperlancar tukar menukar informasi secara internal dan eksternal. Tentunya, salah satu yang terpenting adalah menjalin koordinasi dengan pihak IOM (International Organistation Migration), konsulat Australia dan Imigrasi.


Pada kesempatan yang sama, Kapolda Bali Irjen Pol Hadiatmoko menegaskan, pihaknya akan terus menjalin kerjasama dengan pihak AFP dalam menanggulangi masalah
imigran gelap.

Kerjasama kali ini dilakukan untuk menanggulangi imigran gelap yang singgah di Indonesia. Imigran gelap ini menyulitkan masing masing Negara. Meski IOM melindungi, sedapat mungkin kita bisa cegah, ungkapnya.

Dikatakannya, dengan adanya bantuan peralatan ini, bisa mendeteksi masuknya imigran gelap yang melakukan aksi aksi teroris di Indonesia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar mengatakan, pihak AFP selama ini kerap menangkap kapal � kapal Imigran gelap yang datang dari perairan NTB dan NTT. Karenanya, Bali membentuk satgas daerah people smuggling guna mendeteksi masuknya para imigran gelap yang berasal dari Afganistan, Irak dan Iran.



Bantuan pendeteksi yang diberikan oleh pihak AFP berupa 10 unit sepeda motor, computer, handycame, camera digital, teropong, dan alat pendeteksi lainnya.

Mudah mudahan dengan peralatan ini kita bisa mendeteksi masuknya para imigran dari Afganistan, Irak dan Iran, ungkapnya.

Komentar terpisah, Commander AFP Bruce Giles, mengatakan, kerjasama ini diharapkan dapat mencegah penyelundupan manusia dan tindak kejahatan yang berkaitan dengan kedua Negara. Semoga kerjasama ini bisa mencegah masuknya people smuggling,katanya.

Dalam setahun terakhir, Bali pernah disusupi masuknya puluhan imigran gelap dan Iran dan Afganistan. Para imigran yang terperangkap perang konflik di negaranya itu, pernah diamankan di Polsek Kuta.

Ironinya, mereka berhasil kabur dari rumah detensi Imigrasi dan sampai detik ini belum tertangkap. Diduga keras, kaburnya puluhan tahanan ini sudah direncanakan. Pasalnya, pihak Imigrasi merasa dirugikan terkait ketidak-adanya dana untuk merawat puluhan imigran gelap tersebut. (Spy)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami