Penanganan Anak Terlantar Hanya Retorika Semata
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
DPRD Bali mengaku kecewa dengan program penanganan anak terlantar di Bali yang terkesan hanya sebagai 'lips service' atau retorika semata. Kekecewaan ini disampaikan mengingat tingginya jumlah anak terlantar di Bali yang mencapai 24.800 anak.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Karyasa Adnyana pada keteranganya di Renon (4/2) menyatakan sangat kentara sekali selama ini penanganan anak terlantar hanya dijadikan proyek. Padahal banyak program yang dikembangkan pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan anak terlantar.
Kelihatan sekali lips service dengan kadang-kadang dipakai proyek dan contoh gepeng di Tianyar itu dari dulu , sampai berapa kali pergantian gubernur dan bupati tetapi tetap sampai sekarang ada juga. Apalagi di jalanan makin banyak yang terlantar yang tidak terurus, ujar Ketut Karyasa Adnyana. Ketut Karyasa Adnyana mengungkapkan kegagalan penanganan anak terlantar juga menjadi indikator kegagalan pengentasan kemiskinan.
Karyasa mengaku mencurigai penurunan jumlah kemiskinan akibat banyaknya jumlah warga miskin yang meninggal dan bukan karena keberhasilan program pengentasan kemiskinan.
Reporter: bbn/mul