Penyeberangan Sepi, Pengusaha Ferry Menjerit
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Sejak beberapa waktu belakangan ini, pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk merosot tajam. Hal ini menyebabkan para pengusaha kapal menjerit.
Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (24/2), jumlah pengguna jasa penyeberangan terutama di siang hari sangat sepi. Kalaupun ada, jumlahnya tidak seberapa karena hanya kendaraan dan penumpang pejalan kaki.
Kondisi ini membuat areal pelabuhan tampak lengang. Kapal-kapal yang berlayar hanya mengangkut segelintir penumpang ditambah beberapa kendaraan. Bahkan tidak jarang ada kapal yang terpaksa berangkat dalam keadaan kosong lantaran waktu muatnya sudah habis.
"Sejak beberapa hari belakangan ini, jumlah penumpang memang menurun terutama siang hari. Paling-paling hanya beberapa kendaraan itupun sebagian besar kendaraan barang," ujar seorang petugas ASDP, Kamis (24/2).
Merosotnya jumlah penumpang tersebut karena belum musim liburan. Selain itu, dengan jumlah kapal yang mencapai 28 unit ini membuat masing-masing kapal harus membagi penumpang.
"Kalau dulu, saat jumlah kapal masih sedikit, waktu muatnya lebih lama sehingga kapal bisa mendapatkan muatan lebih banyak," tambahnya.Manajer Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Ospar Silaban, ketika dikonfirmasi Kamis (24/2) membenarkan kalau belakangan ini penumpang yang menyeberang sepi.
"Memang jumlah penumpang yang menyeberang menurun sehingga pelabuhan lengang dan kapal sepi muatan. Tapi yang namanya dinamika pelabuhan penyeberangan memang seperti ini. Kalau lagi padat, ya padat sekali tapi kalau sepi ya sepi sekali. Beda dengan bandara," ujarnya.
Namun Ospar memprediksi kalau sepinya penumpang tidak akan berlangsung lama mengingat hari raya Nyepi tinggal beberapa hari lagi. "Beberapa hari menjelang Nyepi, penumpang akan ramai kembali dan kita sudah siap mengantisipasinya," imbuhnya.
Reporter: bbn/dey