search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Airport Tax Ngurah Rai Naik Jadi Rp. 75.000
Senin, 15 September 2014, 22:09 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Dengan berpindahnya terminal temporary domestik ke terminal domestik yang baru di Bandara Ngurah Rai Bali pada Rabu 17 September 2014, tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge juga akan mengalami kenaikan dari Rp. 40.000 menjadi Rp. 75.000.

" Terhitung tanggal 17 September 2014, Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge akan disesuaikan dari Rp. 40.000 menjadi Rp. 75.000," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, dalam keterangannya Senin (15/9/2014).

Menurut Herry, penyesuaian tarif PJP2U ini awalnya diberlakukan pada bulan April 2014, namun penerapannya diundur sampai dengan beroperasinya terminal domestik.

Herry berjanji kenaikan tarif PJP2U tersebut nantinya akan disesuaikan pula dengan pelayanan yang diberikan bandara, baik itu dalam bentuk sarana dan prasarana yang lebih memudahkan penumpang dan pelayanan lainnya.

" Tanggal 16 September, pukul 21.00 Wita, kita sudah close dari terminal domestik yang lama. Besoknya kita sudah melakukan penerbangan pertama di lokasi terminal domestik yang baru," ungkap Herry.

Lebih jauh Herry menerangkan bahwa luas terminal domestik adalah 68.000 Meter persegi, emapat kali lipat dari terminal domestik yang sebelumnya. Terminal baru ini memiliki daya tampung sekitar 9-12 juta pertahun, dimana untuk kapasitas daya tampung maksimalnya sendiri adalah 25 juta penumpang.

"Di terminal domestik yang baru, kita punya fasilitas 62 chek in footer, Chek poin, airline office untuk tiket yang lebih representatif dibandingkan yang sekarang. Selain itu, terminal domestik yang sekarang adalah kawasan bebas rokok, untuk para perokok telah disiapkan ruang khusus untuk merokok," tutur Herry.

Mengingat operasional keberangkatan domestik ini sifatnya memindahkan dari terminal sementara ke terminal baru, maka banyak peralatan penunjang penerbangan yang juga harus dipindah. Untuk itu, pada Selasa (16/9/2014) nanti, pihak Angkasa Pura sendiri akan bekerja sama dengan airline dan ground handling akan melakukan operasi boyong, yaitu memindahkan peralatan dari terminal eksisting yang berlokasi di terminal internasional lantai 1 ke lokasi yang baru.

Herry mengakui pihaknya akan melakukan penambahan peralatan dibeberapa bagian seperti conveyor belt, pemindai tubuh dan bagasi penumpang, CCTV, kursi di terminal domestik yang baru nanti.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami