search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rujak Cuka Jeruk Muntis ala Bu Indra
Jumat, 3 April 2015, 08:15 WITA Follow
image

eka juni artawan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Seperti yang sudah dikenal, rujak merupakan makanan khas Bali dengan berbagai racikan bumbu dan buah. Hampir di setiap daerah di Bali begitu mudah menemukan makanan satu ini. Warung rujak sangat populer, baik itu di kampung  maupun di perkotaan. Secara fisik warung rujak memiliki banyak ciri meskipun menawarkan hidangan khas Bali lainnya.

Warung Bu Indra misalnya, menjual rujak cuka buah serut sekaligus menjajakan jeruk muntis ( jeruk bali ) di pinggir jalan. Buah ini sekaligus sebagai salah satu bahan campuran utama yang ada pada Rujak Cuka Jeruk Muntis andalannya. Rujak Cuka Jeruk Muntis merupakan perpaduan buah yang terdiri dari Kedongdong, Bangkuang, dan Jeruk Muntis dengan bumbu rujak cuka.

Rujak satu ini nampak berbeda dengan rujak pada umumnya, dimana buah yang telah dikupas bersih kemudian diserut menggunakan parutan berlubang menyerupai parutan keju. Selanjutnya buah membentuk komponen parutan tipis kecil menyesuaikan ukuran buah. Hasilnya potongan buah halus disajikan dalam piring kecil, dan kemudian dilumuri dengan bumbu rujak cuka yang telah disiapkan.

Hadirnya Rujak Cuka Jeruk Muntis ini sering  jadi pilihan menu utama bagi setiap pengguna jalan yang kebetulan melintas. Warung yang berlokasi di sebelah utara pintu masuk rumahnya ini pun kebanjiran pengunjung yang notabene berawal dari ketertarikan membeli buah jeruk bali yang dipajangnya , “ Sampai saat ini, pelanggan saya ada yang dari Gianyar bahkan Tabanan, “ kata Bu Indra, Minggu, ( 01/03/2015 ).

Dirinya menempatkan Jeruk Bali ini sebagai campuran buah yang paling utama dalam rujak racikannya. Sementara campuran jenis buah lainnya masih terpaku pada musim buah yang berlangsung saat itu. Seminggu sekali, secara rutin dirinya menerima kiriman buah jeruk bali yang didatangkan langsung dari Madiun, Jawa Timur. Khusus untuk olahan rujak, jeruk bali yang ia habiskan sampai 50 buah dalam sehari jualan, “ Pokoknya setiap ada rujak, buahnya selalu jeruk Bali, “  katanya.

Rujak  Cuka Jeruk Muntis ini memiliki rasa cuka dengan tingkatan rasa pedas yang menengah. Bagi anda yang menyukai rasa pedas, tinggal meminta lagi ekstra cabai sesuai selera. Bumbu rujak cuka ini memiliki tekstur kental dengan warna merah yang identik dengan warna terasi Lombok. Untuk bisa mencicipinya, cukup dengan uang  Rp 5000 untuk satu piring ukuran kecil. Bagi yang pertama kali mencoba, rujak yang disajikan ini akan habis dalam sekejap.

Warung Bu Indra setiap hari buka mulai dari pukul 10 pagi dan tutup bila sebagian dagangannya telah habis. Puncak keramaian sering terjadi pada siang hari saat waktu istirahat siang berlangsung  dan akhir pekan. Sangat mudah untuk menemukan warung sederhana ini. Selain menampilkan buah Jeruk Bali sebagai penanda, ujung paling utara Jalan Antasura, Darmasaba, Badung juga bisa digunakan patokan terdekat.  Jalan ini lebih sering digunakan sebagai jalur pintas di tengah kota yang menghubungkan Denpasar, Badung dan Tabanan.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami