search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pesta Miras Oplosan, Anggota TNI Tewas Dianiaya Rekannya
Selasa, 14 April 2015, 20:35 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Ini peringatan bagi yang suka pesta miras dan mabuk-mabukan. Seorang anggota TNI yang bertugas di Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana tewas dikeroyok teman-temannya sesama TNI usai pesta miras oplosan.
 
Korban bernama Serka Rikiman, anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana dihajar Sertu I Made Alit Prawira, anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana bersama rekannya yakni Serka Adhitya Prima C.W, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria Wirayuda yang semuanya anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana.
 
Informasi yang berhasil dihimpun, kasus penganiayaan yang menyebabkan korban Serka Rikiman meregang nyawa berawal dari pesta miras yang dilakukan oleh Serka Anditya bersama Sertu I Putu Mardita di Cafe Ratu yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai,  Jembrana, Bali.
 
Usai pesta miras, mereka berdua bermaksud kembali ke rumah susun (Rusun) Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana. Namun, sebelum sampai tujuan, mereka mampir ke swalayan Hardys untuk membeli Mansion House, Pupply Orange dan Bir Bintang untuk dibawa ke Rusun.
 
Setibanya di rusun, mereka bertemu Sertu I Made Alit Prawira dan sepakat melakukan pesta miras oplosan di Rusun no. 35 Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana. Setelah menegak miras oplosan dan dalam keadaan mabuk berat, mereka bertiga lalu sepakat menuju ke Pelabuhan Gilimanuk dengan menggunakan mobil sedan.‎
 
Mobil yang dikemudikan oleh Serda Satrya Wira Yudha, korban duduk di depan di samping sopir dan didalam mobil mereka melanjutkan pesta miras oplosan hingga korban Serka Rikiman mabuk dan berteriak-teriak sesukanya dan meronta minta keluar dari mobil.
 
Mengetahui korban mabuk, Serka Anditya kemudian memerintahkan sopir untuk mengarahkan mobil ke arah jalan menuju Singaraja guna mencari tempat sepi. Mobil mereka hentikan di tempat sepi sekitar 100 meter dari pertigaan Cekik, Gilimanuk untuk mencari tempat sepi dipinggir hutan dengan maksud menenangkan korban.
 
Anehnya, saat mobil berhenti, korban yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba keluar dari mobil sambil terus berteriak histeris dan meronta, hingga selanjutnya korban dipaksa masuk kembali ke dalam mobil untuk diajak kembali pulang menuju asrama Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana.
 
Dalam perjalan pulang itulah, korban yang terus berteriak histeris dan meronta sambil membuat rekannya kesal terhadap tingkah laku korban dan akhirnya korban dianiaya oleh rekan-rekannya hingga wajahnya babak belur dan dadanya memar serta mengeluarkan darah. Sesampainya di Mako Yonif Mekanis 741/SBW, Sertu I Made Alit, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria mengeluarkan korban dari mobil dalam kondisi sudah berlumuran darah.
 
Serda Satria lalu meminta bantuan kepada anggota yang ada di Rusun untuk membantu mengangkat korban. Korban sempat diberikan pertolongan di P3K oleh Dansikes Yonif Mekanis 741/SBW. Namun sayang, karena luka korban cukup parah di bagian wajah kemudian korban dibawa ke RSUD Negara.
 
Mengingat luka korban cukup parah, korban selanjutnya di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Sayangnya setelah beberapa jam mendapat perawatan di RSUP Sanglah, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Sampai saat ini, anggota TNI yang pelaku berikut barang bukti seperti beberapa botol bekas pesta miras dan mobil sedan, dilimpahkan ke Denpom IX-3/Denpasar, untuk diproses secara hukum.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami