Bandara Buleleng Di Tengah Laut, Akan Reklamasi 1.400 Hektar
Jumat, 22 Mei 2015,
09:40 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Wacana pembangunan bandara baru di Bali utara tepatnya di Kabupaten Buleleng terus bergulir. Belakangan, perusahaan Arca asal Kanada berminat membangun bandara yang direncanakan dibangun di tengah laut.
Perwakilan investor, Made Mangku, menyatakan, jika semua pihak mendukung, maka tahun depan bandara terapung itu akan mulai direalisasikan pembangunannya.
"Jika semua mendukung, satu tahun dari sekarang bandara terapung di tengah laut di Buleleng itu sudah bisa dibangun," ujar Made Mangku, Kamis 21 Mei 2015.
Made Mangku menceritakan, jarak dari bibir pantai menuju bandara ditengah laut berjarak sekitar satu kilometer. Ia menuturkan, bandara kedua di Pulau Bali itu akan dibangun dalam tiga tahap.
Tahap pertama, sambung Made Mangku, akan membutuhkan lahan 300 hektar untuk direklamasi membangun landasan pacu. Selanjutnya, pembangunan tahap kedua akan membutuhkan lahan seluas 900 hektar untuk membangun dua line landasan pacu.
"Terakhir kita butuh 200 hektar, jadi total yang akan direklamasi yaitu 1.400 hektar. Semua luas lahan itu untuk landasan pacu dan airport city," jelasnya.
Sementara, untuk di darat, lanjut Made Mangku, pihaknya membutuhkan sekitar 100 hektar untuk airport city. Menurutnya, sesuai ketentuan, perusahaannya nantinya akan memiliki hak kelola terhadap bandara baru tersebut selama 50 tahun.
"Untuk di darat, kita tidak akan membebaskan lahan produktif. Dana yang kita siapkan untuk pembangunan tahap awal sebesar Rp30 triliun. Hak kelola bandara baru itu selama 50 tahun dan bisa diperpanjang untuk 50 tahun berikutnya," pungkas Made Mangku.
Berita Buleleng Terbaru
Reporter: bbn/rob