search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hilangnya Engeline Disalahgunakan Untuk Penggalangan Dana
Rabu, 8 Juli 2015, 19:30 WITA Follow
image

beritabali.com/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Kasus hilangnya Engeline (8) diduga kuat disalahgunakan oleh Yvonne Caroline Megawe yang tidak lain merupakan anak kandung tersangka Margriet. Ironisnya, hilangnya bocah kelas II B SD 12 Sanur itu untuk penggalangan dana melalui sebuah sayembara yang disebarluaskan.
 
Hal tersebut disampaikan Siti Sapurah selaku tim pemdamping hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar.
 
Perempuan yang akrab disapa Ipung itu mengatakan seusai mengantar saksi warga negara Australia bernama Christopher di Mapolda Bali. Kehadiran pria yang disapa Chris itu untuk memberikan keterangan terkait permintaan uang yang dikatakan Yvonne berasal dari penculiknya.
 
"Kami sudah print-kan smua SMS itu. Ada indikasi hilangnya Engeline untuk sengaja disayembarakan," ucap Ipung di Mapolda Bali, Rabu 8 Juli 2015.
 
Ipung menilai hal itu mengarah ke rekayasa, sehingga pihak kepolisian diharapkan bisa melacak semua facebook yang bersangkutan dan melacak nomor rekeningnya.
 
"Kami telah mendapatkan siapa pemilik rekening dan akun facebook itu dan nantinya hal itu dijadikan bahan kajian dan kepentingan lembaga," jelasnya.          
 
Ipung menyebut jumlah uang sebesar Rp 150 juta yang dimintakan untuk tebusan dari penculik berdasarkan permintaan Yvonne kepada Chris.
 
"Kita tidak main-main, kalau kamu tidak ingin terjadi apa-apa, dengan adikmu ya silahkan saja kamu pilih sendiri. Cepetan transfer, bahasanya selalu begitu" ucap Ipung.
 
Kata-kata yang disampaikan penculik itu disampaikan Yvonne kepada Chris lewat SMS. Selain Chris, Ipung juga mencurigai ada warga asing lainnya yang juga dimintai hal sama oleh Yvonne.
 
 
"Karena rasa simpatinya Chris sehingga berita informasi itu dianggapnya benar. Dia juga punya anak 3 tahun dan dia berpikir gimana kalau anaknya hilang. Dia lalu menawarkan diri, apa yang bisa  dibantu untuk menemukan adik angkatnya Yvonne yakni Engeline," tuturnya.
 
WN Australia Beri Keterangan di Polda Bali
 
Untuk membantu mengungkap kasus Engeline (8, warga negara Australia bernama Christopher hari ini memberikan keterangan dengan mendatangi Mapolda Bali.
 
Saat mendatangi Mapolda Bali, bule Aussie itu didampingi Siti Sapurah selaku tim pendamping hukum dari P2TP2A Kota Denpasar.
 
Pria yang disapa Chris mengungkapkan bahwa anak kandung Margriet,Yvonne Caroline Megawe tidak pernah bertemu maupun meminta tolong langsung kepada dirinya.
 
"Awalnya saya mendengar dari Yvonne, katanya ada penculik atau yang mengaku sebagai penculik yang minta tebusan sejumlah uang," ungkap Chris, Rabu 8 Juli 2015.
 
Terkait informasi penculikan yang disampaikan Yvonne, Chris yang mengaku mengenal Yvonne lewat media sosial facebook itu kemudian menawarkan jika sampai terbukti Engeline masih selamat dan bisa ditukar, ia mengaku siap membantunya.
 
"Waktu itu saya bilang oke, saya siapkan dana dan tidak masalah," jelasnya.
 
Hingga berita ini dibuat, Chris masih memberikan keterangan di Ditreskrimum Polda Bali terkait pemberitaan media dalam kasus hilangnya bocah kelas II B SD 12 Sanur tersebut. [bbn/dws]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami