search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tantangan Sudirta-Sumiati Membangun Karangasem
Jumat, 31 Juli 2015, 12:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Setelah menyerahkan visi-misi dan program saat mendaftar di KPU Karangasem, Selasa (28/7/2015) lalu, tantangan pertama adalah meyakinkan masyarakat, apakah kandidat bupati-wakil bupati PDIP Wayan Sudirta-Made Sumiati, mampu menjabarkannya menjadi program kongkret? Kalimat dalam visi-misi kandidat PDIP itu  indah menjanjikan, 'Jalan Perubahan Menuju Karangasem yang Maju, Berdikari, Harmonis dan Sejahtera.''
 
Menilik sosok serta track record Wayan Sudirta dan Made Sumiati, kepercayaan publik memang kuat. Hasil survei SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting) pun mengunggulkan Wayan Sudirta terhadap kandidat lain, dengan siapapun dia dipasangkan. Sudirta adalah anak seorang Kepala Dusun yang mendapat gemblengan keras, hingga menjadi advokat, lalu senator Bali di DPD RI 2004-2014 yang menyerahkan seluruh gajinya selama 10 tahun untuk pelayanan masyarakat. Made Sumiati adalah Srikandi Karangasem yang awalnya seorang advokat, lalu terjun ke politik dan menjadi Anggota DPRD Bali dua periode.
 
Karangasem bisa maju dan berdikari bila mendapat pemimpin yang mampu mengelola potensi daerah, baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alamnya. Ada pejuang dan pengabdi kemanusiaan seperti Ibu Gedong Bagoes Oka (alm), pendiri Ashram Shanti Dasa dan penekun ajaran Gandhi, satu bukti Karangasem tak kekurangan sumberdaya manusia. Kini terdapat sejumlah tokoh berbagai profesi, seperti dokter, gurubesar di perguruan tinggi, birokrat, sampai konglomerat nasional dan lain-lain, yang bila diajak bersama-sama membangun Karangasem, akan menjadi kekuatan yang dahsyat.
 
Memang, visi membuat Karangasem maju berdikari yang diemban Sudirta-Sumiati,  menghadapi tantangan berat, karena daerah bumi lahar ini selama ini kurang tergarap. Daerahnya kering dan miskin, yang pintar dan potensial merantau meninggalkan Karangasem, PAD-nya sekitar Rp 100 milyar per tahun, sebagian besar sumberdaya manusianya berpendidikan rendah, rumahtangga miskinnya sekitar 13 ribu KK dan sisi negatif yang diingat tentang Karangasem adalah sebagai daerah ''produsen gelandangan pengemis.''
 
 
''Membuat maju dan berdikari daerah seperti ini pastilah tidak mudah, kalau kita pesimis dan melulu meratapi kekurangannya. Namun, bila kami dipercaya memimpin Karangasem, kita gerakkan potensi untuk maju dan mengatasi kemiskinan yang ada. Kami mendengar masukan para ahli serta pengalaman , bantuan dari jaringan dan lobi yang selama ini kami sering bekerjasama, diantaranya selama 10 tahun di DPD RI. Dan tidak kalah penting, di Karangasem tersimpan potensi swadaya masyarakat diantaranya menjadi success story  seperti petani di Dusun Palak Desa Besakih, yang hidup makmur dari bertani. Potensi dusun dan desa lainya  bila disupport Pemerintah, pasti bisa membangkitkan kemandirian masyarakatnya, karena pada dasarnya mereka punya semangat gotong royong yang kuat,'' kata Wayan Sudirta dan Made Sumiati, tentang visi dan programnya.
 
Karenanya,  PAD Karangasem yang sekitar Rp 169 milyar per tahun, hanya 16,19% dari penerimaan daerah, jangan jadi kambing hitam, lalu melonggarkan kebijakan dengan membiarkan berbagai investasi masuk.
            
''Potensi swadaya masyarakat harus di-support, kita bisa belajar dari Korea, dimana swadaya masyarakat desa sangat tinggi. Penduduknya makmur, desanya maju, urbanisasi terkendali. Di Karangasem, kita mesti meningkatkan PAD dengan mengundang  investasi yang selaras kepentingan menjaga kawasan suci Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan. Sebaliknya, investasi yang merusak lingkungan dan kawasan suci, mungkin memberikan keuntungan sesaat, tapi anak cucu bisa merana dan menyalahkan kita kelak,'' imbuh Sudirta. [bbn/rls/*]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami