search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Keluarga Korban Ormas Baladika yang Dibunuh Minta Para Pelaku Dihukum Setimpal
Senin, 25 Januari 2016, 16:05 WITA Follow
image

beritabali.com/dws

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Keluarga korban peristiwa berdarah penyerangan terhadap anggota Organisasi Masyarakat (ormas) Baladika Bali, meminta keadilan hukum dari aparat kepolisian dan instansi terkait agar mengusut tuntas serta memproses pelakunya dengan hukuman setimpal dengan perbuatannya.
 
"Saya harapkan aparat kepolisian dan instansi terkait agar memproses pelaku penyerangan, baik yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kerobokan, Kabupaten Badung, maupun yang terjadi di kawasan Jalan Teuku Umar Barat lalau," ucap Ayu Siti, istri almarhum Ketut Budiasa (34), di Denpasar, Senin (25/1/2016).
 
Ia beserta keluarga besarnya juga berharap aparat kepolisian dan penegak hukum memberikan sanksi berat kepada pelaku penyerangan hingga menyebabkan korban tewas menggenaskan tersebut. Aparat penegak hukum, sambungnya, agar adil dalam menjatuhkan sanksi kepada para pelaku yang menghilangkan nyawa orang tersebut.
     
"Kini saya serahkan kepada aparat keamanan dan penegak hukum terkait kasus tersebut. Saya selaku istri korban merasa kehilangan segalanya, karena Budiarta alias Ketut Ubung merupakan tulang punggung kehidupan keluarga kami," ungkapnya.
 
Ayu Siti yang ditemani tiga anak dan kakak sepupunya itu menuturkan ketika peristiwa terjadi, dirinya dan keluarga tidak tahu persis. Namun,  baru tahu malam hari jika suami tercinta yakni Ketut Budiarta tewas dibantai dan diberitahu oleh pihak kepolisian untuk memastikan ke ruang jenazah RSUP Sanglah Denpasar.
 
"Saya dan keluarga tidak tahu persis kejadian tersebut. Karena siang sebelum kejadian berdarah, sekitar pukul 13.00 Wita almarhum pamit dari rumah untuk bekerja di Terminal Ubung. Yang jelas sehari-hari dan selama ini suaminya adalah orang yang bertanggungjawab terhadak anak istri begitu juga kepada orang tuanya sangat berbakti," tuturnya.
 
Hal tersebut juga dibenarkan kakak sepupu alamarhum Ketut Budiasa, Nyoman Bawa Riasa bahwa adik sepupunya sebagai pekerja bagian tiket di Terminal Ubung Kota Denpasar.
 
"Adik sepupu saya sehari-hari biasa saja di rumah. Saya tidak tahu diluar adik saya itu ikut di ormas. Namun tiba-tiba kami dikejutkan dengan berita duka, bahwa adik saya tewas," imbuhnya.
 
Pasca kejadian ini, lanjut Nyoman Bawa Riasa, ia memohon kepada aparat keamanan dan penegak hukum agar kasus pembunuhan adiknya segera dituntaskan dan menindak pelakunya tanpa pandang bulu ataupun piliha kasih.
 
     
"Saya sekeluarga memohon kepada aparat keamanan dan penegak hukum mengusut tuntas pelakunya. Saya harapkan aparat tidak pilih kasih terhadap pelaku, walau mereka ormas Laskar Bali yang selama ini disegani dan ditakuti di Bali," harapnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami